POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Tiga arsip Indonesia masuk dalam Memory of the World UNESCO

Tiga arsip Indonesia masuk dalam Memory of the World UNESCO

Padang, Sumatera Barat (ANTARAJ) – Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menambahkan tiga arsip Indonesia ke dalam daftar Memory of the World Asia-Pacific.

“Ketiga arsip tersebut adalah naskah Tambo Tuanku Imam Punggol, arsip Indarung Simen Padang, dan arsip Balai Penelitian Gula Indonesia tahun 1887 hingga 1986,” Aditya Gunawan, Ketua Satgas Nasional Pengelolaan Naskah Perpustakaan Nasional RI, dikatakan di sini pada hari Rabu.

Diberitakannya, pencantuman naskah Tambo Tuanku Imam Punggol diusulkan bersama oleh Perpustakaan Nasional dan Pemerintah Provinsi Sumbar, sedangkan Arsip Indarung Semen Padang diusulkan oleh perusahaan semen PT Semen Padang.

Sedangkan arsip Balai Penelitian Gula Indonesia diusulkan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur dan Badan Penelitian Gula Indonesia.

“Indonesia mengajukan satu naskah dan dua arsip. Alhamdulillah ketiga usulan arsip tersebut diterima sebagai World Memory entri terbaru di kawasan Asia-Pasifik,” imbuhnya.

Gunawan mengatakan ketiga arsip tersebut penting tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga global.

Ia menyoroti, naskah Tambo Tuanku Imam Punggol yang menggambarkan secara detail Perang Padri (1803-1837) di Sumatera Barat antara pasukan Minangkabau yang dipimpin pahlawan nasional Tuanku Imam Punggol dengan Belanda, juga mengajarkan tentang perdamaian dan rekonsiliasi kepada pembacanya.

“Naskah ini juga penting karena merupakan satu-satunya di dunia. Jadi langka dan istimewa,” jelas Gunawan.

Ditambahkannya, menyikapi hasil positif tersebut, Perpusnas menghimbau semua pihak untuk bekerjasama dalam melestarikan warisan budaya yang telah terdaftar dan diakui oleh organisasi internasional.

Pejabat Perpustakaan Nasional itu menambahkan, para pemangku kepentingan juga harus mendukung penelitian dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arsip yang baru diakui tersebut.

Ketiga arsip Indonesia tersebut termasuk di antara 20 arsip yang masuk dalam Asia-Pacific Memory of the World tahun ini.

READ  Putra Mahkota menerima Perdana Menteri Spanyol di Jeddah

Peserta lainnya berasal dari Australia, Tuvalu, Bangladesh, Cina, India, Malaysia, Mongolia, Filipina, Uzbekistan dan Vietnam.

Berita Terkait: Indonesia mengupayakan status warisan UNESCO untuk kawasan Ryug, Kulentang, dan Kebaya
Berita terkait: Fokus pada pengakuan UNESCO atas maragambe: Pelayanan