POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Terlepas dari tantangan global, OECD dan Asian Development Bank merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023

Terlepas dari tantangan global, OECD dan Asian Development Bank merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD)

OECD menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 penuh dari 4,7 persen tahun-ke-tahun (y-o-y) menjadi 4,9 persen (y-o-y) dalam laporan prospek ekonomi interimnya pada bulan September 2023. Peningkatan ini dilakukan meskipun terdapat perkiraan OECD Perekonomian global yang lemah pertumbuhan Masalah yang dicatat oleh OECD adalah pemulihan ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan di Tiongkok dan suku bunga bank sentral yang lebih tinggi. Faktanya, mereka memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2024 akan lebih rendah dibandingkan tahun 2023.

Meskipun inflasi secara keseluruhan menurun di seluruh dunia, inflasi inti masih tetap tinggi, didorong oleh sektor jasa dan pasar tenaga kerja yang masih relatif ketat. Hal ini membuat OECD merasa bahwa inflasi akan terus terbukti lebih tinggi dari perkiraan, dan gangguan lebih lanjut terhadap pasar energi dan pangan masih mungkin terjadi. Di sisi lain, perlambatan yang lebih tajam pada perekonomian Tiongkok akan memberikan tekanan yang lebih besar pada pertumbuhan di seluruh dunia. Laporan ini juga memperingatkan bahwa utang publik masih tinggi di banyak negara.

Bank Pembangunan Asia

Bank Pembangunan Asia mengambil pandangan serupa dalam Asian Development Outlook edisi September 2023. Bank Pembangunan Asia juga mendeteksi tantangan-tantangan global karena mencatat bahwa risiko-risiko penurunan terhadap prospek tersebut telah menguat ketika bank tersebut merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi di Asia menjadi 4,7 persen (tahunan) pada tahun penuh 2023.

Kelemahan Tiongkok (khususnya sektor real estate) diperkirakan akan mengurangi pertumbuhan seluruh wilayah. Namun rendahnya inflasi di Tiongkok juga menurunkan ekspektasi inflasi secara keseluruhan di Asia. Bank Pembangunan Asia memperkirakan inflasi di negara-negara berkembang di Asia akan mencapai 3,6 persen (tahunan) pada tahun 2023 (turun dari 4,4 persen tahunan pada tahun 2022).

READ  Anggota parlemen Singapura mempertanyakan bagaimana perjanjian pengelolaan wilayah udara dengan Indonesia akan menguntungkan perekonomian Republik Changi | Singapura
[…]

Laporan September 2023 (laporan elektronik) dapat diminta dengan mengirimkan email atau pesan WhatsApp ke:

[email protected]
– +62.(0)882.9875.1125
– +62.(0)812.9244.2445

Harga laporan ini:

150.000 rupee
10 USD
10 euro

Dibutuhkan Lihat sekilas laporannya di sini!

Membahas