TEMPO.CODan Jakarta – yang baru variabel omicron, BA.4 dan BA.5 yang lebih menular dari varian sebelumnya, adalah salah satu dari tiga kemungkinan penyebab peningkatan COVID-19 di Indonesia, menurut juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Wiku Adisasmito. Dia menambahkan bahwa alasan spesifiknya belum dikonfirmasi.
Indonesia melaporkan peningkatan jumlah infeksi dari 1.800 pada akhir Mei menjadi 3.600 minggu lalu. Jumlah kasus aktif juga meningkat dari 2.900 pada akhir Mei menjadi 4.900 pada 13 Juni. Konsisten dengan kasus-kasus ini, kasus-kasus sub-variabel baru terungkap.
Dua alasan potensial lainnya adalah mobilitas masyarakat yang meningkat dan kurangnya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. “Penyebab spesifik dari munculnya COVID-19 di Indonesia harus segera diidentifikasi atau setidaknya dua hingga tiga minggu ke depan agar dapat dikendalikan dengan baik” pada sore 14 Juni 2022, kata Wiku dalam pers virtual. konferensi tentang perkembangan COVID-19 pada hari Selasa.
Namun, tambah Wiku, infeksi baru harian yang tercatat 574 kasus pada 11 Juni masih lebih rendah dibandingkan negara tetangga, seperti Malaysia dengan 1.709 kasus baru pada hari yang sama, Thailand dengan 2.474 kasus baru, Singapura dengan 3.128 kasus baru, dan India. 8.582 kasus baru, dan Australia dengan 16.393 kasus baru.
“Apapun alasannya, yang penting gotong royong untuk menekan laju positif semua lapisan masyarakat dan pemerintah,” tegas Wiku.
Cara termurah dan termudah untuk menekan maraknya COVID-19 adalah dengan menerapkan kembali protokol kesehatan. Wiku menyatakan bahwa mobilitas masyarakat yang lebih tinggi tidak akan menyebabkan peningkatan kasus jika semua orang bertanggung jawab untuk menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar. Ini termasuk wajib menggunakan masker dan mencuci tangan.
Antara
klik disini Untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Pemikir. Fanatik internet. Penggemar zombie. Komunikator total. Spesialis budaya pop yang bangga.”
More Stories
Memungkinkan penyelesaian konflik secara damai di Laut Cina Selatan – Pidato – Eurasia Review
Tiongkok “menghabiskan” sekitar 80% anggaran militer Taiwan hanya untuk mengepung provinsi “nakal” – lapor
15 kota makan terbaik di Eropa dengan harga termahal