POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Stunting dapat dicegah dengan memastikan kehamilan yang sehat: BKKBN

Stunting dapat dicegah dengan memastikan kehamilan yang sehat: BKKBN

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berurusan dengannya membuatnya semakin sulit. Oleh karena itu, setiap orang harus memperhatikan stunting.

JAKARTA (ANTARA) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan, peningkatan kesadaran keluarga untuk memastikan ibu hamil memiliki kehamilan yang sehat dapat membantu mencegah stunting pada anak.

“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kalau ditangani akan sangat sulit. Jadi, semua harus fokus pada stunting,” kata Ketua BKKBN Hasto Vartoyo dalam siaran di Jakarta, Jumat.

Kesadaran stunting yang lebih besar perlu diciptakan di masyarakat tentang stunting, karena kondisi ini membuat anak berisiko mengalami kecerdasan rendah dan perkembangan yang kurang optimal, sehingga tidak mampu bersaing.

Stunting merupakan masalah penting, namun tidak mendesak, kata Wardoyo. Artinya, meski kesiapan orang tua penting untuk mencegah stunting saat lahir, tidak mendesak bagi mereka yang berencana punya anak tapi belum hamil.

“Penting untuk ingin memiliki anak yang tidak kurang mampu. Namun, jika saat ini Anda tidak hamil, itu tidak mendesak. Meski begitu, kita harus siap. Jika kita sudah hamil dan punya anak dan siap untuk tindakan pencegahan, sudah terlambat. Jadi jangan panik, tapi perlu diingat bahwa stunting itu penting (harus diperhatikan),” ujarnya.

Keluarga yang sadar akan kesehatan ibu dan anak selalu memperhatikan potensi risikonya, ujarnya. Ibu hamil juga harus disadarkan akan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan sejak dini untuk memantau kondisi kesehatannya.

Kemudian dia meminta semua keluarga untuk lebih memperhatikan masalah ini. Meski bukan hal yang ditakutkan, stunting merugikan pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

Dia mendesak keluarga untuk mulai mengubah pola pikir mereka dan memahami bahwa mencegah stunting lebih baik daripada mengobatinya, karena ada batasan untuk mendapatkan pengobatan tepat waktu dengan hasil yang tepat.

“Ini harus diwaspadai. Jadi, jangan hanya heboh menikah, jangan heboh pranikah, jangan heboh hamil, tapi jangan pikirkan kesehatan selama hamil,” kata Vartoyo.

Berita Terkait: Menteri menyoroti peran penting pemerintah daerah dalam mengurangi pengurangan tersebut
Berita Terkait: 13.629 anak masih stunting di NTT: Gubernur