POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Stasiun Luar Angkasa Internasional harus mengubah orbitnya untuk menghindari sampah antariksa Rusia

Pada tahun 2021, Rusia meledakkan satelit Kosmos 1408 yang sudah tidak berfungsi ke orbit di Uji coba rudal yang dikutuk secara luas. Pada Senin malam, Stasiun Luar Angkasa Internasional melakukan manuver penghindaran untuk menjauh dari sampah luar angkasa yang ditinggalkan oleh tes tersebut.

“Malam ini, pendorong Progress 81 Stasiun Luar Angkasa Internasional diluncurkan selama lima menit dan lima detik dalam manuver yang telah ditentukan untuk menghindari puing-puing untuk memberikan kompleks jarak tambahan dari lintasan yang diharapkan dari sebagian puing-puing Cosmos 1408 Rusia,” NASA mengatakan dalam sebuah pernyataan. Progress 81 adalah kapal kargo Rusia yang berlabuh di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Pendorong pesawat ruang angkasa dapat digunakan untuk memindahkan stasiun ke orbit.

Tanpa manuver, potongan puing diperkirakan akan melewati 3 mil (5 kilometer) dari stasiun, yang terlalu dekat untuk kenyamanan. Pendorong memindahkan Stasiun Luar Angkasa Internasional ke orbit pada ketinggian yang lebih tinggi.

Administrator NASA Bill Nelson menyebut uji coba rudal itu “tidak bertanggung jawab.” Awak Stasiun Luar Angkasa Internasional adalah Dipaksa untuk mengambil tempat penampungan darurat Segera setelah tes dilakukan pada tahun 2021. Sebelumnya pada tahun 2022, Badan Antariksa Eropa untuk observasi Bumi Satelit Sentinel-1A selamat dengan susah payah Tabrakan dengan reruntuhan Cosmos 1408.

Sampah antariksa adalah masalah yang semakin parah. Bidang puing berkisar dari satelit ukuran penuh yang tidak dapat dioperasikan hingga potongan-potongan kecil sampah. Bahkan potongan-potongan kecil dapat merusak satelit, pesawat ruang angkasa, dan stasiun ruang angkasa. Badan antariksa terus-menerus melacak puing-puing sehingga koreksi dapat dilakukan untuk menjaga aset ruang angkasa tetap aman.

NASA mengatakan manuver Senin tidak mempengaruhi kegiatan Stasiun Luar Angkasa Internasional.