TEMPO.CODan Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan meskipun ekonomi global akan mengalami tekanan yang meningkat tahun depan, Indonesia akan mampu bertahan dari situasi ini. Keyakinannya berasal dari perkiraan pertumbuhan ekonomi negara, yang diperkirakan akan tetap di 5,3 tahun ini dan 5,0 pada 2023.
Surrey mengatakan prospek pertumbuhan ekonomi global akan terus menurun seperti yang terlihat pada koreksi prospek ekonomi global IMF menjadi 3,2 tahun ini, dengan kemungkinan pelemahan lebih lanjut tahun depan.
“Artinya ekonomi global akan terus kolaps hingga 2023,” kata Sri dalam konferensi pers anggaran negara, Jumat, 21 Oktober.
Sri Mulyani mengatakan, banyak institusi global yang masih mengharapkan Indonesia tetap dalam kondisi yang cukup baik, dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen. Namun saya ingatkan untuk tetap waspada karena guncangan ekonomi global cenderung sangat kuat dan besar.
Sebelum akhir tahun, Sri Mulyani mengatakan situasi global akan semakin rumit karena ketidakpastian kapan perang akan berakhir. “Ini menimbulkan dampak yang sangat besar,” kata Sri Mulyani.
Musim dingin mendatang juga akan meningkatkan permintaan energi di tengah ketidakpastian pasokan, yang akan menambah tekanan pada harga energi.
Inflasi yang tinggi juga menyebabkan kenaikan suku bunga yang agresif oleh bank sentral di seluruh dunia, yang selanjutnya dapat melemahkan permintaan. “Ini yang harus kita waspadai hingga akhir tahun 2023,” ujarnya.
Ryani Sanusi Putri
Klik di sini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian