POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Sorgum akan membantu mengurangi pertumbuhan terhambat di NTT: Ketua KSP

Sorgum akan membantu mengurangi pertumbuhan terhambat di NTT: Ketua KSP

JAKARTA (ANTARA) – Pengembangan jagung akan menjadi loncatan dalam upaya penanggulangan stunting di Nusa Tenggara Timur (NTD), kata Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moltogo.

Dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat, ia mengatakan jagung akan mendukung penurunan NTD karena mengandung nutrisi seperti protein, serat, vitamin dan mineral yang membantu memenuhi kebutuhan gizi anak.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengarahkan NTT untuk melaksanakan program diversifikasi pangan seperti lahan jagung dan pembangunan hilir.

Dia menekankan perlunya peningkatan produksi jagung sebagai pengganti banyak bahan makanan pokok mulai dari gandum hingga beras.

Ia menjelaskan penanaman gram di lahan tandus dan marginal dapat memberikan peluang ekonomi baru bagi petani dan masyarakat setempat.

“Semua (bagian) jagung bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi. Untuk itu pemerintah menyiapkan pemanen agar petani lebih semangat menanam gram dan hidup sejahtera,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menyebutkan, pemerintah telah menyiapkan peta jalan pengembangan Uludu di NTT dengan menyiapkan lahan 15 ribu hektare pada tahap pertama, 50 ribu hektare lahan pada tahap kedua, dan 200 ribu hektare lahan pada tahap ketiga.

“Selain lahan, saat ini pemerintah sedang menyiapkan persemaian atau pembibitan Semmai Nasional di Waingap. Jadi, 45 persen panen gram digunakan untuk bibit dan replanting,” terangnya.

Pada 2023, NTT menargetkan menanam jagung minimal 400 hektar di Waingabu, Kabupaten Sumba Timur.

Sebelumnya, Rabu (12/4), Moldogo dan Bupati Sumba Timur Christophe Braing memanen sorgum di lahan seluas 50 hektar yang dikelola PT Sorgum Moldy Agriculture (SMA) di Waingabu.

Panen 100 ton benih kering dan 250 ton benih tidak kering diprediksi menggunakan benih jagung Super 1.

Manajer Proyek PTSMA Hermando mengatakan, dari 100 hektare lahan yang ditanami buncis, hanya 50 hektare yang bisa panen maksimal akibat serangan hama.

Berita terkait: KSP minta BRIN tingkatkan penelitian benih jagung yang lebih baik
BERITA TERKAIT: Penyuntingan genetik jagung dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan nasional: BRIN
Berita terkait: Kementerian kembali menegaskan dukungan untuk pengembangan sorgum di Nusa Tenggara Barat

Diterjemahkan oleh: Indira Areef, Raga Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2023