POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Singapura berhenti mengimpor babi hidup dari pulau Indonesia setelah demam babi Afrika terdeteksi dalam pengiriman

Singapura berhenti mengimpor babi hidup dari pulau Indonesia setelah demam babi Afrika terdeteksi dalam pengiriman

SINGAPURA – Pengiriman babi hidup dari Pulau Bulan Indonesia ke Singapura telah ditemukan terinfeksi demam babi Afrika (ASF).

Badan Pangan Singapura mengatakan pada hari Kamis bahwa virus terdeteksi pada hari Kamis di bangkai babi di rumah jagal di Jurong di mana hewan tersebut disembelih untuk dimakan.

Penyakit babi yang mematikan, yang tidak menyerang manusia, sangat menular di antara babi hutan dan babi.

Departemen mengatakan ini adalah pertama kalinya demam babi terdeteksi pada babi yang diimpor ke Singapura.

SFA menambahkan telah menghentikan impor babi hidup dari Pulau Bulan, yang jumlahnya sekitar 15 persen dari total pasokan daging babi Singapura. Ini merupakan sekitar dua pertiga dari pasokan daging babi segar yang disembelih di Singapura.

Investigasi sedang berlangsung di peternakan di Pulau Bulan, dekat Batam.

“Karena situasi saat ini, akan ada gangguan sementara pasokan daging babi segar mulai Minggu,” kata SFA.

Sementara itu, SFA mengatakan akan bekerja sama dengan mitra industri untuk meningkatkan ketersediaan daging babi dingin dan beku dari sumber lain.

Singapura mengimpor daging babi dari lebih dari 20 sumber, termasuk babi hidup dari Sarawak di Malaysia timur, serta babi dingin atau beku dari Australia, Brasil, dan negara lain.

SFA mengatakan: “Konsumen dapat memilih berbagai jenis makanan dan dari sumber yang berbeda, dan memilih bentuk daging lainnya seperti daging babi beku atau dingin atau pilihan protein lainnya.

“Akan ada persediaan yang cukup untuk semua orang jika kita membeli secara bertanggung jawab dan tidak menimbun.”

SFA mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan rumah jagal untuk menjaga langkah-langkah biosekuriti dan mensterilkan tempat serta area sekitarnya setelah babi disembelih.

READ  Indonesia mempertaruhkan biofuel daripada minyak, tetapi kendaraan listrik bisa membuat keduanya diperdebatkan

Dia mengatakan daging babi yang tersedia di Singapura masih aman dikonsumsi karena ASF tidak mempengaruhi manusia dan bukan masalah keamanan pangan.

Dia menambahkan, “Babi yang tidak sakit dan telah lulus pemeriksaan FDA dapat dimakan.” SFA dan Animal and Veterinary Services, sekelompok Dewan Taman Nasional, akan terus memantau situasi dengan cermat.”

Persyaratan untuk mengimpor babi, babi, dan produk babi ke Singapura didasarkan pada ilmu pengetahuan, dan berdasarkan pedoman dan standar yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia.