POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Seorang pria terluka dalam perampokan di kapal curah di lepas pantai Battam

Seorang pria terluka dalam perampokan di kapal curah di lepas pantai Battam

Badan keamanan maritim Indonesia, Paklama, kembali melaporkan adanya perampokan berani di laut lepas Kepulauan Riau, menambah serangkaian kejahatan yang menargetkan komponen ruang mesin kapal dagang.

Pada dini hari tanggal 25 Juni, kapal pengangkut berat Korea Dongbang Raksasa no. 6 Dia melakukan panggilan darurat di sebuah pelabuhan di distrik Kapil Batam, selatan Selat Singapura. Pada pukul 03.30 waktu setempat, awak kapal melaporkan bahwa dua kapal tak dikenal mendekati kapal tersebut dan dua atau tiga tersangka perompak menaiki kapal tersebut. dari raksasa itu Lambung freeboard rendah ke arah buritan. Mereka masuk ke ruang mesin dan mencuri 44 suku cadang, melukai seorang awak kapal.

Operator VTS Batam menghubungi kapal patroli KN Tanjong Datuk, dialihkan ke lokasi. Kapal penegak hukum tiba pada pukul 05.00, 90 menit setelah panggilan darurat; Namun, para penjahat sudah melarikan diri. Seorang karyawan mengalami luka ringan di bagian tangan.

Gambar milik Paklama

Dongbang Raksasa no. 6 Sebuah pengangkut muatan berat seberat 15.000 ton. Perusahaan ini telah mengirimkan beberapa kargo berkualitas tinggi, termasuk modul untuk proyek kilang greenfield pertama di India dalam dua dekade dan monopil untuk pembangkit listrik tenaga angin Calvados, salah satu instalasi pertama di Prancis.

Data AIS disediakan bintang kutub Terlihat kapal tersebut sudah sandar di tempat yang sama sejak 22 Juni dari Batam. Selama setahun terakhir, ia sering kembali ke terminal industri yang sama di sisi barat pulau yang berbatasan dengan Bandara Internasional Hong Nadim.

Menurut ReCAAP (Perjanjian Kerja Sama Regional untuk Memerangi Pembajakan dan Perampokan Bersenjata), insiden perampokan bersenjata di kapal di Asia akan meningkat sebesar 19 persen pada tahun 2023, terutama di wilayah sekitar Selat Singapura dan Selat Malaka. Dalam kursus yang relevan, terdapat lebih banyak insiden penjahat yang membawa pisau, dan staf diikat dalam tujuh insiden. Banyaknya target potensial di selat-selat sibuk dan adanya tempat persembunyian di sepanjang pantai menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi para perompak, dan kejahatan maritim telah meningkat dan menurun di wilayah tersebut selama beberapa dekade.

READ  2.410 TNI, Polri mengamankan kedatangan Djokovic di NTT