POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia |  Indonesia berupaya menjadi negara anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan pada tahun 2027

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Indonesia berupaya menjadi negara anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan pada tahun 2027

Menko Perekonomian menyampaikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (16/05). (Foto: Humas Sekretariat Kabinet/Rahmat)

Indonesia telah diterima sebagai anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan oleh karena itu berupaya untuk menjadi negara anggota dalam waktu tiga tahun.

Indonesia telah diterima sebagai negara yang bergabung bersama Argentina pada pertemuan OECD Ministerial Council (MCM), kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran pers usai rapat terbatas pada Kamis (16/05) di Istana Negara Jakarta. . ) dipimpin oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Paris, pada 2 dan 3 Mei.

“Pada pertemuan Dewan Menteri, usulan Indonesia dan Argentina disetujui. Argentina telah melalui proses selama lima tahun hingga pertemuan tersebut, sedangkan Indonesia memulai prosesnya dengan surat yang dikirimkan oleh OECD tujuh bulan lalu.

Airlangga menegaskan, negara-negara yang bergabung adalah negara-negara yang sedang dalam proses bergabung. Negara-negara lain yang bergabung adalah Brazil, Bulgaria, Kroasia, Peru, dan Romania yang semuanya memulai proses keanggotaannya lebih dari dua tahun lalu.

Sedangkan untuk negara yang menjadi anggota setelah bergabung, Kosta Rika membutuhkan waktu enam tahun [to change the status]Kolombia membutuhkan waktu tujuh tahun, Chili tiga tahun. Kita harus belajar dari Chile [learn] “Bagaimana mereka bisa menjadi anggota dalam waktu yang lebih singkat,” ujarnya seraya menambahkan bahwa Indonesia telah menjadi mitra OECD sejak tahun 2007 dan telah berpartisipasi dalam program regionalnya di Asia Tenggara sejak tahun 2014.

Airlangga juga menyatakan, rapat terbatas tersebut juga membahas inisiatif Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang mencakup empat pilar penting, seraya menambahkan bahwa Indonesia telah menyelesaikan perundingan pada pilar kedua rantai pasok dan siap menyelesaikan pilar pertama rantai pasok. berdagang.

READ  Indonesia Investment merilis laporannya pada Februari 2023: 'Normalisasi Pertumbuhan Ekonomi'

“Kami belum menyelesaikan pilar-pilar terkait ketenagakerjaan, lingkungan hidup, ekonomi digital, fasilitasi perdagangan, dan kebijakan persaingan.

Menurut Airlangga, Presiden Jokowi juga menyoroti pentingnya semikonduktor dan mineral kritis dalam konteks global saat ini.

Airlangga juga mengatakan, Presiden memerintahkan Lembaga Dana Abadi Pendidikan (LPDP) untuk menggalakkan beasiswa di bidang mikroelektronika yang strategis bagi pengembangan industri semikonduktor, seraya menambahkan bahwa pemerintah sudah mulai membangun kerja sama sumber daya manusia di bidang tersebut dengan Jerman.

“Dalam pertemuan dengan menteri di Jerman, saya sampaikan bahwa kami sedang mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk bekerja sama dengan Jerman agar mereka bisa mengikuti akademi chipnya dan magang di perusahaan semikonduktor yang mereka bangun,” ujarnya.

Airlangga menyampaikan harapannya partisipasi dalam OECD akan membawa dampak positif perekonomian bagi Indonesia melalui peningkatan investasi, penerapan praktik terbaik global, dan penguatan posisi Indonesia dalam ekosistem semikonduktor global. (TGH/PBB) (DH/MMB)