Kredit gambar: JE Vernova
Anak perusahaan GE Vernova, Gas Power, telah menandatangani nota kesepahaman dengan beberapa mitra untuk melakukan studi kelayakan guna mengembangkan rantai nilai penangkapan karbon untuk mendekarbonisasi pembangkit listrik tenaga gas di Indonesia.
GE Vernova akan bergabung dengan CARBONCO Korea, dan BP Berau (bp), operator Tangguh; PLN Nusantara), anak perusahaan PLN utilitas nasional Indonesia; Jawa 1, pemilik pembangkit listrik PLTGU Jawa 1.
Para mitra akan melakukan kajian untuk memperdalam pemahaman mengenai perkembangan rantai nilai CCS dengan Indonesia sebagai hub di kawasan tersebut.
Para mitra pada akhirnya ingin mengembangkan seluruh rantai nilai CCS, mulai dari penerapan di pabrik gas hingga pengangkutan CO2 ke terminal impor dan ekspor, serta menangkap CO2 yang ditangkap di ladang Tangguh di Teluk Bentuni, Papua Barat, Indonesia.
Kolaborasi ini dibangun berdasarkan perjanjian sebelumnya antara GE dan CARBONCO yang disepakati pada Oktober 2022 yang berupaya mengintegrasikan teknologi penangkapan karbon dengan pembangkit siklus gabungan gas alam di Asia dan Oseania.
Apakah kamu membaca?
Proyek percontohan penangkapan karbon berbasis membran sedang dibangun di pembangkit listrik tenaga batubara Wyoming
Lampu hijau untuk proyek transfer dan penyimpanan karbon Belanda
Kedua belah pihak telah mengidentifikasi peluang ekonomi yang dapat ditingkatkan melalui MoU baru ini.
Dikombinasikan dengan kemampuan teknologi CARBONCO, GE Vernova akan mengintegrasikan pembangkit listrik siklus gabungan dengan teknologi CCUS CARBONCO dengan tujuan memastikan skalabilitas, intensitas karbon rendah, fleksibilitas dan keandalan tinggi, serta biaya modal rendah.
Ramesh Singaram, Presiden dan CEO bisnis pembangkit listrik tenaga gas GE Vernova di Asia, berkomentar: “Kami secara khusus fokus pada pengembangan lebih lanjut teknologi energi canggih seperti penangkapan karbon, dan kami senang bahwa kolaborasi ini akan membuka jalan bagi rantai nilai yang kuat yang akan membantu mengatasi pengurangan emisi karbon di sektor ini.” Dukungan komitmen energi dan perubahan iklim di Indonesia.
Proyek CCUS Tangguh
Salah satu proyek yang akan menjadi bagian penting dari studi ini adalah proyek Tangguh CCUS yang dilaksanakan oleh bp.
Pabrik ini mendapat persetujuan dari pemerintah Indonesia pada tahun 2021 dan memiliki kapasitas penyimpanan akhir sebesar 1,8 gigaton CO2.
Menurut BP, Tangguo Kota ini mempunyai posisi yang baik untuk menjadi pusat CCS pertama di negara ini untuk penghasil emisi domestik dan internasional. Untuk tahap awal di Tangguh, bp berencana untuk menyuntikkan kembali lebih dari 30 juta ton karbon dioksida ke dalam reservoir untuk membantu memulihkan produksi gas tambahan melalui peningkatan pemulihan gas (EGR).
Hal ini, kata bp, akan menjadi proyek penangkapan, penyimpanan, dan pemanfaatan karbon berskala besar pertama di dunia dengan EGR.
Penangkapan karbon di Indonesia
Indonesia telah menetapkan tujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% pada tahun 2030 Untuk mencapai tujuan ini, baru-baru ini negara tersebut meluncurkan berbagai kebijakan untuk mendekarbonisasi perekonomiannya.
Pada tanggal 3 Maret 2023, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI telah mengeluarkan undang-undang Peraturan pelaksanaan mengenai pelaksanaan penangkapan dan penyimpanan karbon dalam kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi.
Peraturan tersebut mensyaratkan bahwa emisi karbon dari kegiatan komersial minyak dan gas ditangkap melalui penangkapan dan penyimpanan karbon atau penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida. Karbon dioksida dari atmosfer dan karbon yang berasal dari kegiatan industri lainnya juga dapat digunakan dalam kegiatan CCS.
berdasarkan energi huluIndonesia memiliki 16 mekanisme penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) atau carbon capture, pemanfaatan dan penyimpanan (CCUS) yang dijadwalkan mulai berlaku sebelum tahun 2030.
Sebagian besar proyek penangkapan karbon di negara ini masih dalam tahap studi dan kelayakan.
Saksikan episode Podcast Transisi Energi ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang penggunaan penangkapan dan penyimpanan karbon dengan wawasan eksklusif dari Ruth Herbert, CEO CCSA
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian