Bagikan artikelnya
Forum Air Dunia telah berjalan dengan baik di Bali, dan para ahli air, ahli iklim dan lingkungan hidup, serta para pemimpin dunia berkumpul untuk membahas “sumber daya air bersama untuk semua.”
Para pemimpin Indonesia telah mengonfirmasi bahwa mereka telah menjalin kemitraan baru dengan Uni Emirat Arab untuk membangun stasiun penelitian mangrove di pulau tersebut.
Nantinya akan diberi nama Pusat Penelitian Mangrove Baru Pusat Penelitian Mangrove Internasional Mohammed bin Said-Joko Widodo.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhud Binsar Bandjaitan, dan Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan UEA, Amna binti Abdullah Al Tahaq, menggelar upacara peletakan batu pertama pembangunan fasilitas tersebut pada Minggu, 19 Mei.
@backpackercantik 📌Mangrove Houghton, Bali #Poli #hutanmangrove #Denpasar ♬ Diriku sendiri – suka memerintah
“Kedepannya pusat penelitian ini akan menjadi paket lengkap penelitian, peningkatan kapasitas dan sosialisasi internasional di Bali,” kata Menteri Panditjaitan kepada wartawan.
Hebatnya, Indonesia memiliki 23% dari seluruh hutan bakau di dunia dengan luas 3,44 juta hektar.
Mangrove adalah salah satu ekosistem yang paling terabaikan akibat perubahan iklim; Tanaman yang beradaptasi dengan baik akan sangat efisien dalam penyerapan karbon dan berperan besar dalam membantu masyarakat pesisir memerangi kenaikan permukaan laut.
Menteri Pandijaitan melanjutkan, “Pusat Penelitian Mangrove Internasional ini akan digunakan untuk penelitian mutakhir, konservasi dan pendidikan. Penelitian tersebut secara khusus mencakup inovasi seperti penggunaan bioteknologi dan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi hutan bakau dan penggunaan drone untuk reboisasi di daerah terpencil.
Berbicara pada acara tersebut, Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan UEA, Amna binti Abdullah Al Dhahaq, menyampaikan harapannya bahwa kerja sama kedua negara akan berkontribusi pada upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan hijau di seluruh dunia.
Pemerintah UEA juga menjajaki kerja sama dengan universitas, peneliti, dan mahasiswa di Indonesia dan UEA, yang akan bermanfaat bagi pusat penelitian dan komunitas lokal serta universitas di Bali dan wilayah lain di Indonesia.
@holiabali Mangrove Tour Nayak Boat Selama 20 Menit De Serangan🚤🍃 #fyp #Rawa #Poli ♬ Sura Asli – JJ Yuk🛵💨 – Aku ❤️ Traveling
Pusat Penelitian Mangrove Internasional Mohamed bin Zayed-Joko Widodo akan dikembangkan sebagai bagian dari World Mangrove Center – Bali Grand Forest Park yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, sebagai upaya perbaikan ekosistem mangrove melalui kerja sama bilateral. mitra.
Para pemimpin dunia mengunjungi lokasi tersebut selama KTT G20 pada November 2022, dan para kepala negara bergabung dalam upaya menanam pohon bakau di daerah tersebut.
Sekretaris Daerah Pemprov Bali Dewa Mate Indira mengatakan kepada wartawan, setelah pusat tersebut selesai dibangun dan siap dibuka, maka akan diserahkan kepada pemerintah Indonesia untuk dikelola.
Ia juga menyampaikan harapan bahwa pusat tersebut akan berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon di pulau tersebut. Indira menjelaskan, “Ada banyak jenis mangrove di Bali yang menarik perhatian para ahli yang melakukan penelitian mengenai mangrove.”
Wisatawan yang ingin mengunjungi World Mangrove Center – Bali Grand Forest Park harus menunggu lebih lama untuk bisa menjelajahi kawasan tersebut karena objek wisata di pusat tersebut saat ini ditutup. Setelah dibuka, pusat ini akan menjadi salah satu inisiatif ekowisata terpenting di Bali.
Meski demikian, wisatawan tidak perlu kecewa karena World Mangrove Center – Bali Grand Forest Park belum siap menyambut mereka.
Mereka yang ingin melihat hutan bakau di provinsi Bali harus mengunjungi pulau terpencil Nusa Lembongan yang menakjubkan.
Berkayak saat matahari terbenam melintasi hutan bakau di Nusa Lembongan adalah salah satu pengalaman paling unik yang bisa dinikmati wisatawan di pulau ini.
Anda dapat menyewa pemandu dayung untuk memandu Anda melewati ekosistem bakau atau naik kayak pribadi dan mendayung sendiri melintasi hutan sesuai keinginan Anda. Tur berpemandu selama 30 menit biasanya dikenakan biaya Rp 100.000 per orang.
Penyewaan kayak pribadi mulai dari Rp 150.000 untuk double kayak. Snorkeling di Mangrove Point juga merupakan permata tersembunyi!
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Kalbar gelar rapat penanganan karhutla
URTF menyediakan $2 juta untuk Proyek Ketahanan Iklim Nusantara
Menteri Pariwisata Sandhyaka Uno memberikan update mengenai proyek LRT Bali