Ketika kita menempatkan Indonesia dalam konteks global, kita segera melihat bahwa ada permasalahan yang sedang dihadapi. Berdasarkan indeks Speedtest global, Indonesia menempati peringkat ke-97kamu Dalam hal kecepatan unduh di ponsel, 127kamu Dalam hal kecepatan unduh broadband tetap.
Meskipun ada beberapa ekspansi signifikan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia (termasuk proyek Palapa Range), perusahaan milik negara (seperti Telekomunikasi Indonesia, yang dikenal sebagai Telekom Indonesia), dan pemain sektor swasta besar (seperti Indosat Ooredoo Hutchison dan Excel Axiata) selama ini dua dekade terakhir Ada sejumlah tantangan yang dihadapi yang menghambat kemajuan pesat.
Tantangan terbesarnya adalah luasnya wilayah dan geografi Indonesia (yang terdiri dari ribuan pulau yang dipisahkan oleh air atau laut). Terlebih lagi, terdapat banyak daerah terpencil dimana pegunungan tinggi atau tebing serta hutan tropis yang lebat membuat sangat sulit untuk memasang jaringan kabel serat optik terestrial. Karena negara kepulauan, Indonesia mengandalkan kabel serat optik bawah laut. Namun, memasang kabel di perairan juga tidak bebas risiko karena terdapat banyak perairan yang banyak aktivitas manusia (seperti penangkapan ikan, tambatan, dan pengerukan) serta aktivitas seismik (gempa bumi).
Karena infrastruktur internet menjadi lebih kompleks di negara seperti Indonesia yang penduduknya tersebar di seluruh kepulauan besar ini, akses internet juga menjadi lebih mahal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh pemasok jaringan dan keamanan Amerika, Cloudflare, biaya bandwidth di Indonesia sekitar 43 kali lebih tinggi dibandingkan Amerika Utara atau Eropa, dan beberapa kali lebih tinggi dibandingkan negara lain di Asia.
Saroto Atmosutarno, anggota staf khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, baru-baru ini mengatakan: “[…] “Dari segi konektivitas, jangkauan dan kecepatan Internet di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Banyak tantangan yang perlu diatasi dalam meningkatkan konektivitas Internet di Indonesia, seperti mahalnya biaya penggelaran serat optik, terkonsentrasinya distribusi serat optik di kota-kota besar, dan kendala dalam hal perizinan.”
[…]Untuk informasi tentang pembelian laporan bulanan kami edisi Juni 2024 (e-report, PDF) – atau berlangganan untuk jangka panjang – Anda dapat Hubungi kami melalui email dan/atau WhatsApp:
– [email protected]
– +62(0)882.9875.1125
Harga laporan ini:
Rs 150.000 (atau setara dalam mata uang lainnya)
Dibutuhkan Sekilas tentang laporan di sini!
‹ Kembali ke Kolom Bisnis
Membahas
Silakan login atau daftar untuk mengomentari kolom ini
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Kementerian: Kerja sama dan inovasi menjadi kunci pengembangan industri game
Indonesia mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan iklim pada G20 di Brazil
Abindo Ungkap Alasan Stabilitas Perekonomian Indonesia di 5%