Provinsi Indonesia tetap setia pada tradisi Ramadhan dengan pembacaan Alquran di malam hari

Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi mengatakan pada hari Jumat bahwa Israel akan melakukan “apa pun yang diperlukan” untuk memastikan bahwa Iran tidak memperoleh senjata nuklir.

Berbicara setelah pertemuan puncak dengan rekan-rekan Yunani dan Siprus dan perwakilan tingkat tinggi dari UEA di Paphos, Siprus, Ashkenazi mengatakan bahwa diskusi berpusat pada kemungkinan membangun kemakmuran dan stabilitas di wilayah tersebut.

“Kami meluangkan waktu untuk membahas tantangan yang diajukan Iran, Hizbullah dan ekstremis lainnya terhadap stabilitas Timur Tengah dan perdamaian regional,” katanya. “Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencegah ekstremis ini … berhasil dan tentu saja untuk mencegah rezim ini memperoleh senjata nuklir.”

Pejabat Israel, Emirat, Yunani dan Siprus akan mengadakan pertemuan di Siprus selama dua hari, mulai Jumat.

Israel mengatakan pembicaraan di Paphos, di pantai barat pulau itu, akan menjadi pertemuan pertama dari jenisnya yang melibatkan empat negara, sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan kepentingan strategis regional.

Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa para menteri juga membahas masalah ekonomi dan keamanan, pandemi virus corona, dan koridor perjalanan potensial untuk mendorong pariwisata.

Siprus mengatakan bahwa pembicaraan kuartet yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang akan berlanjut hingga Sabtu, “akan mendapatkan keuntungan dari prospek yang dibuka” melalui “normalisasi hubungan baru-baru ini antara Israel dan Uni Emirat Arab.”

UEA dan Israel meresmikan hubungan tahun lalu, satu dari empat kesepakatan yang ditengahi oleh Amerika Serikat antara Israel dan negara-negara Arab.

Pembicaraan itu terjadi setelah ketegangan antara Turki dan tetangganya terkait eksplorasi gas di Mediterania timur.

Kementerian Siprus mengatakan pertemuan itu akan membahas “epidemi dan dampaknya, kerja sama ekonomi, energi (dan) pariwisata”, di antara masalah-masalah lain, dan bertujuan untuk “mempromosikan perdamaian, stabilitas dan keamanan di kawasan yang lebih luas.”