Tempo.co, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) disambut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (DNI) Laksamana Udo Marko saat tiba di Indonesia usai kunjungannya ke China dan Arab Saudi.
Berdasarkan Biro Pers Sekretariat Presiden, Kepala Negara mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Panten, Tangerang pada Sabtu, 21 Oktober 2023, pukul 02.25 waktu setempat.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berturut-turut melakukan perjalanan ke Beijing, China, dan Riyadh, Arab Saudi.
Di Beijing, Selasa (17 Oktober), Presiden mengadakan pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan Presiden Xi membahas berbagai topik, antara lain upaya memperkuat kerja sama investasi, kelanjutan langkah-langkah untuk mendorong koridor ekonomi “Dua Negara, Taman Kembar”, dan dukungan Tiongkok terhadap produk ekspor prioritas Indonesia.
Sementara itu, dalam pertemuannya dengan PM Li di hari yang sama, Presiden Jokowi memuji minat Tiongkok untuk berinvestasi di sektor perumahan dan kesehatan untuk Nusantara, ibu kota baru (IKN) di Kalimantan Timur.
Saya mengapresiasi kerja sama perencanaan desain antara IKN Nusantara dan Kota Shenzhen serta minat perusahaan swasta Tiongkok untuk berinvestasi di sektor perumahan dan kesehatan di IKN, kata Jokowi kepada Li.
Selain itu, pada Rabu (18 Oktober), Presiden Jokowi menghadiri upacara pembukaan Forum Belt and Road (BRF) Ketiga untuk Kerja Sama Internasional, dan menyampaikan harapannya agar Belt and Road Initiative (BRI) dapat dilaksanakan secara prinsip. Kemitraan yang setara.
“Program BRI harus didasarkan pada prinsip kemitraan yang setara dan saling menguntungkan serta dilengkapi dengan perencanaan yang matang,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada pembukaan acara di Aula Besar Rakyat Beijing.
Setelah upacara pembukaan, Presiden bertemu dengan Zhao Lejie, Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Tiongkok, dan membahas kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara di tempat yang sama.
“Kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia dan Tiongkok telah dibina selama 10 tahun. Kemitraan ini harus terus kita jaga dengan harapan dapat mempererat hubungan kita,” kata Presiden Jokowi di Balai Besar Rakyat di Beijing.
Di Arab Saudi, Presiden Jokowi berkesempatan bertemu dengan Perdana Menteri Saudi Mohammed bin Salman Al-Saud pada Kamis (19 Oktober) di Istana Al Yamama di Riyadh.
Kedua pemimpin memanfaatkan pertemuan bilateral untuk membahas berbagai masalah, termasuk konflik bersenjata yang sedang berlangsung antara Hamas Palestina dan Israel.
Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan, antara lain rencana pembentukan Dewan Koordinasi Tertinggi Indonesia-Arab Saudi, terjalinnya kerja sama di bidang jaminan produk halal, dan tambahan kuota haji sebesar 20 ribu untuk Indonesia pada tahun 2024.
Keesokan harinya, saat menghadiri KTT ke-1 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan Dewan Kerja Sama Teluk (ASEAN-GCC) di Riyadh, Presiden mendesak ASEAN dan GCC untuk bersama-sama mencegah memburuknya situasi di Gaza.
“Kita tidak boleh lupa bahwa akar permasalahannya adalah pendudukan Israel di wilayah Palestina. Itu harus diselesaikan sesuai kriteria internasional yang telah kita sepakati,” ujarnya dalam pertemuan puncak yang digelar melalui sekretariat presiden. Saluran Youtube.
Antara
Seleksi Guru: Prabowo mengunjungi Jokowi setelah Golkar mengumumkan dukungan terhadap Gibran sebagai calon wakil presiden
klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi