Kuala Lumpur: Pharmaniaga Bhd Langkah-langkah Indonesia untuk mengekang pandemi Covid-19 diharapkan dapat mengurangi dampak negatif pada operasi perusahaan di negara ini dan kinerja keseluruhannya pada tahun fiskal saat ini 2021 (TA 2021).
Direktur Keuangan Nurini Muhammad Ali mengatakan pemerintah Indonesia telah memberlakukan pengendalian yang ketat sejak paruh kedua tahun 2019.
Pada kuartal pertama yang berakhir pada 31 Maret 2020 (Q1 tahun fiskal 2021), perusahaan mencatat pendapatan yang lebih rendah sebesar RM793 juta dibandingkan dengan RM820 juta tahun sebelumnya, dipengaruhi oleh bisnisnya di Indonesia, yang terkena dampak epidemi.
Namun, laba bersihnya sedikit lebih tinggi menjadi RM23,14 juta dibandingkan RM22,40 juta tahun lalu. Divisi Indonesia mencatat defisit RM1 juta di tengah penurunan permintaan karena efek negatif Covid-19.
“Melihat kondisi perekonomian Indonesia saat ini, tidak diragukan lagi akan berdampak pada kinerja kita di dalam negeri.
“Karena itu, berbagai langkah pengendalian internal yang dilakukan dapat melonggarkan apapun masalah ekonomi yang mempengaruhi operasi kami di Indonesia,” katanya saat memberikan penjelasan tentang hasil Farmaniaga untuk kuartal pertama tahun fiskal 2021, Jumat.
Untuk kuartal kedua tahun fiskal 2021, perusahaan mengharapkan kinerja yang lebih baik dengan berfokus pada efisiensi operasional dan disiplin keuangan di seluruh rantai nilai, termasuk pasokan dan distribusi vaksin.
Di Malaysia, perusahaan sedang mempersiapkan untuk memenuhi komitmennya untuk memasok pemerintah federal dengan 12 juta dosis vaksin Sinovac dalam waktu tiga bulan (pada bulan Juni atau Juli), seperti yang diumumkan oleh Menteri Koordinator Program Imunisasi Covid-19 Nasional, Khairy Jamaluddin, Kamis.
Ini akan membantu mempercepat Program Imunisasi Covid-19 Nasional pemerintah federal untuk mencapai tujuan kekebalan kawanan 80% pada akhir tahun, katanya.
Sementara itu, Managing Director Datuk Zulkarnain MD Eusope mengatakan Pharmaniaga telah mengusulkan pengadaan vaksin impor, jadi dan jadi untuk mempercepat rencana implementasi nasional.
Dia mengatakan perusahaan hanya akan dapat memberikan vaksin Sinovac kepada pemerintah negara bagian dan sektor swasta lainnya setelah komitmennya kepada pemerintah selesai.
“Kami berharap dapat mulai memasok pemerintah negara bagian serta sektor swasta pada minggu ketiga atau keempat bulan Juni, tergantung pada komitmen kami kepada pemerintah,” katanya, seraya menambahkan bahwa Pharmaniaga telah memesan 10 juta dosis tambahan sebelumnya. Vaksin Covid-19 Sinovac selesai dari China. – Bernama
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian