POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Perjalanan menakjubkan petinju Eswatini Thabiso Dlamini

Perjalanan menakjubkan petinju Eswatini Thabiso Dlamini

Perkenalan secara kebetulan mengarah ke tinju Thabiso Dlamini Dalam perjalanan yang tidak dapat ia bayangkan tumbuh di negara kecil yang terkurung daratan EswatiniDi tengah ladang tebu yang mengelilingi desa Simoni.

Dlamini bercita-cita menjadi pesepakbola profesional seperti kebanyakan rekan-rekannya yang menghabiskan waktunya berolahraga di dekat salah satu pabrik gula Eswatini. Seperti sudah ditakdirkan, Dlamini berakhir di atas ring, membuka jalan untuk debutnya di Olimpiade Tokyo 2020 (pada tahun 2021).

Sebelum menjadi salah satu bintang tinju terbesar di Eswatini, Dlamini hanya tertarik pada sepak bola dan melakukan olahraga lain untuk mengisi waktu. Suatu hari, dia menemani temannya ke pelatihan tinju, di mana pelatih Dlamini membujuk wanita muda itu untuk bergabung dengannya, dengan alasan bahwa tidak ada penonton yang diizinkan.

“Ketika dia (pelatih) melihat saya menonton semuanya, dia berkata: ‘Tidak, tidak, tidak, tidak ada pengawasan di gym.’ Setiap orang yang berada di dalam harus berlatih,” kenang Dlamini.

“Setelah itu, saya mendapati diri saya berlatih dengan para pemain, dan saya merasa dia marah kepada saya karena memperhatikan saya. Pada hari pertama, dia membuat saya berkelahi dengan pemain lain.

Bagaikan ikan yang keluar dari air, Dlamini menahan pukulan yang dilancarkan teman-temannya meski saling melayangkan pukulan. Namun karena sifat kompetitifnya, Dlamini kembali ke sasana tinju keesokan harinya untuk membuktikan satu hal.

“Karena ini sebuah tantangan, saya merasa tidak, tidak, tidak. Orang-orang itu baru saja mengalahkan saya. Saya akan kembali besok dan saya ingin menjadi lebih baik dari mereka. Saya ingin menjadi lebih baik dari mereka. Saya hanya seseorang yang menyukai tantangan.”

Pelatih melihat potensi dalam diri Dlamini dan meyakinkan pamannya bahwa dia harus menekuni tinju. Ketika nenek Dlamini mampu membayar biaya sekolahnya, tinju memberikan kesempatan kepada pemuda tersebut untuk melanjutkan pendidikannya. Mantan wakil presiden Federasi Tinju Eswatini itu mengambil alih Dlamini.

READ  Studi Film: Dengan tambahan baru, apakah pertahanan Rockets siap digunakan?