POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Perjalanan Keluarga Mendominasi Libur Lebaran 2024: Pelayanan

Perjalanan Keluarga Mendominasi Libur Lebaran 2024: Pelayanan

JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaporkan sebagian besar masyarakat melakukan wisata keluarga pada libur Lebaran 2024.

“Masyarakat bepergian bersama pasangan, 90 persennya bersama keluarga. Mudik memang benar-benar family time,” kata staf ahli kementerian Nia Niskaia dalam konferensi pers mingguan yang dipantau secara online dari sini, Selasa.

Berdasarkan statistik pergerakan wisatawan nusantara, dia menjelaskan, sebanyak 89,9 persen wisatawan nusantara melakukan perjalanan pada libur lebaran tahun ini dan 74,9 persen di antaranya menggunakan kendaraan pribadi.

Wisatawan berbondong-bondong mendatangi banyak destinasi seperti pantai, danau, pusat kuliner, pegunungan, destinasi agrowisata, taman hiburan, kebun binatang, dan pusat perbelanjaan.

Niskaia mencatat, masyarakat juga menghabiskan uang liburannya untuk akomodasi, transportasi, makanan dan minuman, serta oleh-oleh.

Ia mengatakan wisatawan Indonesia biasanya membeli oleh-oleh.

“Ciri khas wisatawan nusantara adalah membeli oleh-oleh untuk tetangga dan adik-adiknya, jadi itu benar-benar ada dalam 'DNA' orang Indonesia,” ujarnya.

Di sisi lain, Niskaya menyoroti berbagai kendala yang dihadapi wisatawan, seperti kemacetan, kepadatan tempat wisata, cuaca, kenaikan harga yang signifikan, dan fasilitas yang kurang memadai.

Kementerian menyebutkan potensi pendapatan ekonomi selama libur Idul Fitri 2024 mencapai Rp369,8 triliun atau US$22,8 miliar berdasarkan survei kementerian.

“Kami sampaikan potensi angka perputaran ekonomi sekitar Rp369,8 triliun,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian mencatat, musim mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak ekonomi positif terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif karena tingginya trafik; pelaku mikro, kecil dan menengah (UMKM); serta desa wisata.

Dia mengatakan dorongan Idul Fitri meningkatkan aktivitas ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan peluang bisnis.

Berita terkait: Pendapatan ekonomi selama libur Idul Fitri tembus USD 22,8 miliar: Kementerian
Berita terkait: Jabar: Puncak arus mudik Lebaran terkendali

READ  Anggota DPR Minta BPK Audit LRT Japotebek