POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara perlu mencapai tujuan pasar tunggal: Menteri Perdagangan

Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara perlu mencapai tujuan pasar tunggal: Menteri Perdagangan

Jakarta (Antara) – Menteri Perdagangan Zulkifli Hassan mengatakan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) perlu mewujudkan visinya menjadi pasar tunggal guna memantapkan posisinya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

“Kita ingin menyaksikan munculnya ASEAN sebagai pasar tunggal,” kata Menkeu di Jakarta, Jumat.

Menteri Hassan berharap, dengan beralih ke pasar tunggal, ASEAN akan melipatgandakan volume perdagangannya, menambahkan hal ini akan disoroti pada Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 dan pertemuan terkait di Semarang, Jawa Tengah.

Pertemuan akan diadakan mulai 17 Agustus 2022 hingga Agustus 2023.

Ia mengatakan, “ASEAN sedang mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi yang kuat dan luar biasa. Kami ingin lebih mengkonsolidasikan tren ini dengan harapan melihat ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.”

Pada prinsipnya, dorongan Menkeu sejalan dengan visi Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023, dan ASEAN secara keseluruhan.

Menurut situs web investasi ASEAN, asosiasi tersebut telah membentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang membayangkan kawasan ini sebagai “pasar tunggal dan basis produksi yang dicirikan oleh arus bebas barang, jasa, dan investasi, serta arus bebas modal dan keterampilan.”

Saat ini, ASEAN menempati peringkat ekonomi terkuat kelima di dunia, setelah Amerika Serikat, China, India, dan Jerman.

Perekonomian negara-negara Asia Tenggara dikatakan tumbuh secara signifikan sejak berdirinya ASEAN sebagai blok terdepan di kawasan ini pada tahun 1967.

Pada tahun 2021, PDB per kapita Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara tercatat sebesar US$5.248 – peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan dengan hanya US$122 pada tahun pendiriannya.

Bahkan pada tahun 1967, FDI ASEAN tercatat hanya US$3,04 miliar, namun pada tahun 2021 angka tersebut meningkat menjadi US$168,2 miliar. Selama periode yang sama, total volume perdagangan meningkat dari 10 miliar dolar AS menjadi 2.591 miliar dolar AS.

ASEAN juga menyaksikan perkembangan signifikan dalam sumber daya manusia.

Pada tahun 1967, total populasi ASEAN adalah 185 juta, dan pada tahun 2021, kawasan ini menjadi rumah bagi 673,8 juta orang, 61,14 di antaranya mengetahui cara menggunakan Internet.

Berita terkait: UE menyoroti hubungan perdagangan dan investasi yang kuat dengan ASEAN
Berita terkait: Indonesia memperkuat perannya di ASEAN untuk mendorong ekonomi yang adil

Diterjemahkan oleh: Aji Kakti, Tigar Norvitra
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © Antara 2023