Fajar Hidayat (Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Selasa, 1 Maret 2022
“Kami para ekonom tidak tahu banyak, tetapi kami tahu bagaimana membuat defisit. Jika Anda ingin membuat defisit tomat, misalnya, buat undang-undang bahwa pengecer tidak dapat menjual tomat lebih dari 2 sen per pon. Anda akan segera kekurangan tomat. Minyak atau gas sama saja.” Milton Friedman (1976), Liberal dan peraih Nobel di bidang ekonomi.
Pendapat Friedman Kontradiksi antara etika dan ekonomi positif. Protokol yang mencakup penilaian nilai untuk mengontrol harga pengecer pertama-tama menggambarkan akhir dari ekonomi. Yang terakhir menggambarkan dan menjelaskan proses ekonomi dan memprediksi efek yang tidak diinginkan dari pengendalian harga, tanpa menilainya.
Paradoks ini relevan dengan kelangkaan minyak goreng di Indonesia akhir-akhir ini. Ekonomi normal membenarkan keputusan pemerintah untuk mengendalikan harga berdasarkan penilaian nilai untuk melindungi konsumen, sementara ekonomi positif memprediksi kekurangan sebagai hasil yang tidak direncanakan. Intervensi pasar yang efektif melalui pengendalian harga harus menggabungkan dua pendekatan ekonomi dasar tersebut.
Baca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Rp 55.000 / bulan ke atas
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- Surat Kabar Digital Harian E-Post
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses khusus ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi