POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Perang Rusia di Ukraina adalah alasan mengapa harga mi instan di seluruh dunia kemungkinan akan naik

Efek riak perang Rusia di Ukraina belum dirasakan di Indonesia, yang dapat mendorong harga mi instan, makanan paling populer di negara itu, kata tokoh industri.

Tahun lalu, Indonesia mengimpor seperempat gandum, bahan utama mi instan, dari Ukraina.

Ukraina dan Rusia bersama-sama memproduksi sekitar sepertiga dari ekspor gandum dunia.

Namun, gangguan besar pada rantai pasokan diperkirakan terjadi karena pelabuhan Ukraina dikepung dan petani Ukraina terpaksa meninggalkan ladang mereka untuk berperang.

Toulouse Abadi, presiden Asosiasi Konsumen Indonesia, mengatakan 270 juta orang di Indonesia seharusnya mengharapkan harga mie naik.

“Ini sudah bisa diduga karena mie ayam atau mie instan yang kita makan 100 persen diimpor,” kata Abadi dalam webinar publik bulan ini.

Kasan Muhri, Kepala Divisi Riset Kementerian Perdagangan, mengatakan konflik harga gandum atau mi instan belum berdampak signifikan.

Orang yang menjalankan mesin produksi mie instan.
Sekitar 13 miliar bungkus mie instan terjual di Indonesia setiap tahun.(Reuters)

Muhri mengatakan Indonesia masih memiliki 1,2 juta ton gandum, yang cukup untuk dua bulan ke depan.

Harga mi instan diprediksi naik, tapi sejauh mana kenaikannya tergantung durasi perang, katanya.

“Mungkin saja [a] Jika intensitas serbuan tidak berlangsung lama, maka kenaikan harga akan sangat kecil,” ujarnya kepada ABC.

Potensi dampak pada mie instan di Australia

Harga mie di Australia diperkirakan akan naik, yaitu – step Asosiasi Mie Instan Dunia – Konsumen mie instan terbesar ke-19 di dunia, mengkonsumsi 440 juta dimensi pada tahun 2020.

Aisha Wilson, 19, seorang mahasiswa di Queensland University of Technology, mengatakan keluarganya membeli sekotak 30 bungkus mie setiap bulan.

READ  Holding Geothermal milik negara Indonesia akan dibentuk pada tahun 2021
Wanita muda memegang sepiring mie instan.
Mahasiswa Ayesha Wilson menganggap mie instan sebagai makanan pokok yang nyaman.(Asalkan)

“Saya tidak tahu cara memasaknya, saya sering memasaknya dengan mengambil mie dan menambahkan daging atau salad ke dalamnya,” katanya.

“Cepat dan sederhana, 10 menit di dapur. Mudah.”