JAKARTA (ANTARA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang mengalihkan subsidi BBM di berbagai daerah berjalan lancar.
“Bagus. Sejauh ini situs (proses penyaluran) berjalan dengan baik,” kata Presiden usai menyerahkan bantuan tunai kepada penerima manfaat di Bandar Lampung, Lampung, Sabtu.
Sebelum memberikan bantuan tunai di Lampung, Presiden memberikan bantuan yang sama kepada warga Provinsi Papua.
Terkait beberapa laporan mengenai penyaluran bantuan tunai langsung kepada warga yang tidak mampu, Presiden mengatakan mungkin ada kesalahan karena jumlah penerima bantuan yang mencapai 20,6 juta.
“Dengan jumlah sebesar itu, tidak mungkin kami mencapai tingkat akurasi 100 persen. Benar ada satu, dua atau tiga kasus (salah distribusi), karena kami harus mendistribusikan (manfaat) kepada satu orang. Penerimanya banyak,” kata Jokowi.
Dalam kunjungannya ke Bandar Lampung, Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Penanaman Modal/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pahlil Lahadalia.
Bantuan Langsung Tunai BBM merupakan bentuk bantuan sosial pemerintah yang diberikan untuk mengalihkan subsidi BBM. Sekitar Rp24,17 triliun (US$1,61 miliar) telah dialokasikan oleh pemerintah untuk subsidi.
Selain itu, dalam rapat tertutup pada Senin (29/8), pemerintah juga menyepakati dua bentuk bantuan sosial lain untuk mengalihkan subsidi BBM. Pertolongan pertama adalah subsidi upah sebesar Rp600 ribu (US$40,2) untuk 16 juta pekerja yang berpenghasilan kurang dari Rp3,5 juta (US$234,5) per bulan.
Bantuan kedua diberikan oleh pemerintah daerah dengan mengalokasikan sebagian dana transfer publik (DTU) untuk manfaat sosial tambahan bagi penduduk dan sektor transportasi daerah.
Berita Terkait: Presiden meninjau penyaluran bantuan tunai BBM di Bandar Lampung
Berita Terkait: Bantuan tunai bahan bakar untuk menjaga daya beli masyarakat: Jokowi
Berita Terkait: Presiden Jokowi salurkan bantuan kepada pedagang pasar alassa
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi