TEMPO.CODan Jakarta – Melissa Huang, Direktur Anak Perusahaan Diamond Group Diamondfair Ritel Indonesia mengatakan, merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sejumlah besar ternak di berbagai daerah berdampak pada industri pengolahan susu.
Melissa mengungkapkan dalam pernyataan tertulis yang diterimanya Kecepatan Senin 25 Juli 2022.
Apalagi pasokan susu Diamond Group, kata Melissa, berasal dari Jawa Timur dan Jawa Barat. Melissa mengatakan, awalnya pada Maret hingga April 2022, ternak di Jawa Timur yang pertama terjangkit PMK, sedangkan pasokan dari Jawa Barat relatif aman. Namun, dari Mei hingga Juni, pasokan dari Jawa Barat terhenti sementara pasokan dari Jawa Timur tidak pulih.
Melissa mengaku terjadi kelangkaan pasokan karena banyaknya jumlah sapi yang tidak bisa bertahan hidup. Huang juga mengatakan bahwa para petani mulai merawat ternak mereka dengan antibiotik karena kekhawatiran tentang penyakit mulut dan kuku. “Sedangkan undang-undang melarang adanya antibiotik dalam bahan makanan,” katanya.
Mengutip data USDA per 10 Juli 2022, dari 329.829 ekor sapi PMK, mayoritas atau sekitar 97 persen adalah sapi (319.968 ekor). Melissa mengatakan, perusahaan akan berusaha menjaga kualitas susu dengan menyaring pasokan susu yang masuk secara ketat agar sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditetapkan.
Dari sisi bisnis, kata Melissa, Diamond membutuhkan pasokan susu agar produksi tetap stabil dan akan menolak segala sesuatu yang berdampak negatif bagi konsumen. Menurutnya, konsumen tidak perlu takut untuk mengonsumsi produk susu Diamond karena telah melewati uji tuntas yang ketat.
Ryani Sanusi Putri
Klik di sini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
More Stories
Memungkinkan penyelesaian konflik secara damai di Laut Cina Selatan – Pidato – Eurasia Review
Tiongkok “menghabiskan” sekitar 80% anggaran militer Taiwan hanya untuk mengepung provinsi “nakal” – lapor
15 kota makan terbaik di Eropa dengan harga termahal