Faisal Rahman (Jakarta Post)
Luar biasa
Bank Mandiri / Jakarta ●
Rabu 2 Juni 2021
Perekonomian Indonesia masih dalam resesi pada kuartal pertama tahun 2021. Terkontraksi sebesar 0,74 persen YoY (YoY) meskipun langkah-langkah fiskal ekspansif, kebijakan moneter yang akomodatif dan peluncuran vaksin COVID-19. Angka tersebut merupakan kontraksi ekonomi untuk kuartal keempat berturut-turut, tetapi itu adalah yang terkecil secara berurutan di tengah pertempuran yang sedang berlangsung melawan pandemi COVID-19.
Peningkatan kasus harian di awal tahun, dikombinasikan dengan risiko munculnya jenis virus baru, membuat pemerintah memberlakukan pembatasan aktivitas masyarakat, terutama yang terkait dengan perjalanan dan rekreasi. Ini pasti membatasi mobilitas publik, menghambat pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Akibatnya, konsumsi rumah tangga yang menyumbang 57 persen dari PDB terus menyusut dari tahun ke tahun.
Pengeluaran pemerintah dan ekspor adalah PDB…
Untuk membaca cerita selengkapnya
berlangganan sekarang
Mulai dari Rp 55.000/bulan
- Akses tak terbatas ke konten kami di web dan aplikasi
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Bonus berlangganan untuk berbagi
- Bookmark dan fungsi mode malam di aplikasi
- Berlangganan buletin kami
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian