Erica Loy dan Noor Janti (Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Kam, 30 September 2021
Puluhan pegawai dan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dipecat dengan kedok nasionalisme, yang menghadapi babak baru. Membuka pintunya untuk karyawan yang diberhentikan.
KPK, yang telah lama berperang melawan korupsi di Indonesia sejak didirikan pada tahun 2003 setelah era reformasi 1998, telah bentrok dengan polisi, dengan bentrokan dramatis sesekali menarik perhatian publik.
Salah satu konflik yang paling menonjol adalah apa yang disebut “perang antara tokek dan buaya” – sebuah karakteristik yang mencerminkan posisi birokrasi KPK yang moderat dibandingkan dengan birokrasi polisi yang sangat besar dengan ratusan ribu karyawan dan miliaran. ..
Baca cerita lengkapnya
Berlangganan sekarang
IDR mulai dari 55.000 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- E-posting surat kabar digital harian
- Tidak ada iklan, tidak ada batasan
- Akses khusus ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi