POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Peneliti Ungkap Geser Layanan Tarapi Insulin ke Puskesmas Bisa Hemat Pengeluaran JKN hingga Rp1,7 Triliun per Tahun

Peneliti Ungkap Geser Layanan Tarapi Insulin ke Puskesmas Bisa Hemat Pengeluaran JKN hingga Rp1,7 Triliun per Tahun

Liputan6.com, Jakarta – Berkat program Hari Diabetes Sedunia 2023, CHEPS UI dirancang oleh 14 penyandang diabetes dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Jumlah ini akan ditetapkan sebesar INR 1,7 triliun per tahun.

Pengobatan ini digunakan sebagai terapi insulin yang dikembangkan oleh fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKTRL) atau RS (RS) yang terletak di fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti Puskesmas.

Kajian Diabetes in Primary Care (DIAPRIM) mengenai terapi insulin di Indonesia melalui RS. Badahal, seorang guru besar dari Puskesmas yang khusus menangani penyakit diabetes dan mampu mengatasi penyakit tersebut. Ini merupakan penyakit ketiga pada diabetes tipe 2 (DMT2). Aplikasi ini dapat digunakan dengan standar kualifikasi minimal dokter (SKDI).

Mengembangkan perekonomian Pusat dan Kebjatan, Universitas Indonesia (CHEPS UI) menyediakan layanannya dan mengusulkan prosedur-prosedur ini yang membantu meningkatkan prosedur kompleks yang membantu menangani insulin dengan benar dan langsung.

Peneliti Center for Health Economics and Policy Studies (CHEPS) Universitas Indonesia Profesor Budi Hidayat memperkirakan Rp 22 triliun (2024-2035), senilai Rp 1,7 triliun. Suntikan darah, terapi insulin dari RS hingga Puskesmas dilakukan melalui anestesi yang efektif.

“Pendekatan ini tidak hanya terbukti dapat menghemat biaya, tetapi juga berdampak pada peningkatan kualitas hidup pasien dan mencegah komplikasi diabetes melitus,” Kata Budi Sat Detmoi De Jakarta Selatan, Silasa (14/11/2023).

READ  Perspektif global: Tawaran keamanan Jepang, bantuan ekonomi harus mempertimbangkan perbedaan antara ASEAN