Para pelaut di kapal selam angkatan laut Indonesia KRI Nangala-402 yang hilang memiliki cukup oksigen untuk bertahan hingga Sabtu, kata Panglima Angkatan Laut Adma.
Pejabat keamanan berbicara pada konferensi pers sehari setelah kapal selam berusia 44 tahun hilang saat melakukan latihan torpedo di utara pulau Bali. Kepala staf mengatakan kondisi cuaca tenang untuk upaya pencarian dan penyelamatan.
“Kapasitas penyimpanan oksigen kapal selam adalah 72 jam,” kata Yudo kepada wartawan.
“Sabtu pukul 03.00. Kami berharap bisa menemukannya sebelum itu.”
Namun, analis keselamatan telah memperingatkan bahwa kapal bisa pecah berkeping-keping jika tenggelam hingga kedalaman 700 meter (2.300 kaki).
Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengatakan laporan awal kemungkinan besar akan menyebabkan “tragedi yang mengerikan.”
Kapal selam yang dibangun di Jerman itu dijadwalkan untuk melakukan latihan torpedo langsung ketika diminta izin untuk menyelam. Itu dengan cepat kehilangan sentuhan.
Juru Bicara Angkatan Laut Laksamana Pertama. Julius Widojono mengatakan pada hari Kamis bahwa tim pencarian difokuskan pada area di sekitar lumpur minyak, tetapi lokasi pasti kapal tersebut belum ditentukan.
Angkatan Laut mengatakan enam kapal perang dan satu helikopter telah dikirim untuk mencari kapal selam tersebut.
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi