Para peneliti berpendapat bahwa solusi berbasis alam memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa solusi berbasis alam sangat penting dalam mitigasi perubahan iklim, namun hanya jika solusi tersebut sejalan dengan pengurangan emisi gas rumah kaca secara radikal.

Apa saja solusi berbasis alam, dan dapatkah solusi tersebut membantu kita mencapai Perjanjian Paris dalam menjaga rata-rata kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celcius?

Genet dan tim dari Laboratorium Geologi ENS, École Normale Supérieure di Paris, menjelaskan peran teknologi ini dalam mitigasi perubahan iklim dalam makalah mereka yang baru-baru ini diterbitkan “Les Solutions fondées sur la Nature” (Solusi berbasis alam).

Gagasan utama di balik solusi berbasis alam adalah bahwa permasalahan lingkungan dapat diselesaikan melalui pemahaman mendalam tentang cara kerja ekosistem. Dengan cara ini, manusia dapat memperoleh manfaat dari banyaknya manfaat dan jasa yang disediakan oleh lingkungan alam.

Dalam makalah mereka, mereka terutama berfokus pada layanan mitigasi untuk mengatasi perubahan iklim. Rangkaian solusi spesifik berbasis alam ini sering disebut solusi iklim berbasis alam.

Tujuan dari subkategori ini adalah:

1. Untuk mencegah emisi karbon, terutama dengan menghindari deforestasi
2. Memulihkan ekosistem yang terdegradasi dan meningkatkan penyerap karbon (misalnya mengurangi penebangan)
3. Untuk menerapkan praktik pengelolaan terbaik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari hutan, lahan pertanian, dan padang rumput.

Menurut para peneliti, solusi berbasis alam harus dirancang untuk memperpanjang umur, dengan mempertimbangkan penyerap karbon jangka panjang di ekosistem darat.