sebuah. Moh. Ibnu Aqil (Jakarta Post)
bagus sekali
Jakarta ●
Jumat 10 Juni 2022
Di tengah keraguan geopolitik tentang perjanjian Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) yang dipimpin AS, para analis mengatakan Indonesia masih dapat berperan dalam memastikan bahwa Indonesia memanfaatkan platform kerja sama multilateral secara maksimal.
Presiden AS Joe Biden meluncurkan IPEF di Jepang akhir bulan lalu sebagai komponen ekonomi dari strategi Indo-Pasifik AS. Banyak analis melihat doktrin kebijakan luar negeri AS sebagai upaya untuk mengecualikan China sebagai pesaing strategis.
Washington mengklaim telah mendapatkan keanggotaan dari 14 negara pendiri, yang menyumbang setidaknya 40% dari produk domestik bruto dunia. Ini termasuk sekutu AS Jepang, Australia dan India, serta Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara. China absen dari reli.
Untuk membaca cerita selengkapnya
berlangganan sekarang
Mulai dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- Surat kabar email harian digital
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian