Tempo.co, Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Pappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) Suharzo Mohorpa mengaitkan perkembangan ini dengan krisis tri-planet. Harga beras Baru-baru ini.
Suharso menjelaskan, krisis yang berakar pada perubahan iklim berdampak pada produksi beras karena menyebabkan pergeseran musim panen yang pada akhirnya mendorong kenaikan harga.
“Kita sudah mewanti-wanti perubahan iklim akan mengancam laju produksi padi. Ini jadi berbeda, seharusnya kita tanam di bulan Agustus dan target panen di bulan Maret,” kata Suharso saat ditemui di Menara Papenas, Rabu, 20 September 2023.
Lebih lanjut, Suharso mengatakan kenaikan harga tentu akan berdampak pada pendapatan masyarakat. Meski demikian, ia yakin kenaikan harga tersebut tidak akan berdampak pada angka kemiskinan di Indonesia. “Kami tidak khawatir tentang itu,” katanya.
Suharso juga mengungkapkan pemerintah mengantisipasi pergantian musim panen dengan menambah cadangan beras pemerintah. Menurut Menkeu, pemerintah sebaiknya membangun lahan wajib atau gudang padi untuk menampung produksi stok beras.
“Oleh karena itu pembeliannya [rice] Karena kita sudah punya buffer pemerintah, maka tidak diperlukan buffer lagi,” ujarnya.
Amy Bahagia
Seleksi Guru: Indonesia membutuhkan impor beras pada akhir tahun, kata pakar
klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi