(Bloomberg) — Sebuah survei baru menunjukkan kenaikan gaji di Indonesia berada di jalur untuk pulih ke tingkat pra-pandemi tahun depan karena ekonomi pulih dan pengusaha meningkatkan tenaga kerja mereka.
Kenaikan upah rata-rata di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu diperkirakan akan mencapai 6,5% pada 2022, jauh di atas 5,3% yang tercatat tahun ini, tetapi masih di bawah 6,9% pada 2019, menurut survei terhadap 533 Organisasi yang dilakukan oleh perusahaan sumber daya manusia Mercer. Hasil Indonesia juga mengalahkan rata-rata Asia Pasifik sebesar 5,4%.
“Pemulihan lapangan kerja semakin cepat dengan dibukanya kembali kegiatan ekonomi dan sosial, dan masa depan pasar kerja di Indonesia terlihat cerah,” kata Yusuf Bodeman, direktur produk profesional Mercer di Jakarta. “Perusahaan berada dalam posisi yang lebih baik untuk merekrut sementara karyawan memiliki lebih banyak pilihan ketika mereka mempertimbangkan untuk beralih pekerjaan dalam iklim ini.”
Mercer mengatakan bahwa perusahaan teknologi tinggi dan internet di Indonesia akan menawarkan kenaikan gaji rata-rata tertinggi pada tahun 2022 sebesar 7,3% karena tingginya permintaan di industri dan persaingan yang ketat untuk tenaga terampil di bidangnya. Sektor kimia dan ilmu hayati mengincar kenaikan upah masing-masing 7%, diikuti oleh sektor barang konsumsi sebesar 6,5%.
Survei menunjukkan bahwa pertambangan dan layanan terkait kemungkinan akan mempertahankan kenaikan upah di tahun mendatang, tetapi mungkin menawarkan pembayaran yang lebih tinggi daripada bonus variabel 3,6 bulan. Pengusaha Indonesia membayar bonus sekitar 2,3 bulan pada tahun 2021.
© Bloomberg LP 2021
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian