D. Immavan Priyamboodi (Jakarta Post)
Premium
Jakarta ●
Senin, 23 Januari 2023
Pada 2019, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Papenas) mengatakan ibu kota baru akan membutuhkan investasi sebesar Rp 460 triliun (US$31 miliar). Nilainya 265,1 triliun rupiah, yaitu gedung, perumahan PNS dan anggota Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta sarana pendidikan dan kesehatan; Rp 160,2 triliun untuk sarana dan prasarana; Rp 32,7 triliun untuk pembangunan gedung legislatif, administrasi, dan yudikatif; dan Rp 8 triliun untuk pembebasan lahan.
Selain itu, Nusantara berpotensi meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 0,1 persen melalui lapangan kerja baru dan pembangunan infrastruktur khususnya di sektor konstruksi.
Ibukota baru akan membutuhkan waktu lama untuk berkembang. Menurut dokumen dari Otoritas Ibu Kota, kota ini akan mencakup area seluas sekitar 324.000 hektar. Dibagi menjadi beberapa seksi, yakni Kawasan Pengembangan IKN (KPKIN) seluas 199.000 hektar; Kawasan IKN (KIKN) 56.180 ha; Kawasan Pusat Pemerintahan (KIPP) 6.671 ha; dan infrastruktur fisik strategis lainnya.
Baca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- E-Post adalah koran digital harian
- Tidak ada iklan, tidak ada gangguan
- Akses eksklusif ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi