Jakarta. Pertamina Grand Prix Indonesia, balapan sepeda motor pertama di negara itu dalam 25 tahun, diharapkan menghasilkan sekitar 3 triliun rupiah, atau lebih dari $209 juta, dalam volume penjualan ekonomi untuk provinsi Nusa Tenggara Barat, menurut sponsor utama balapan, Pertamina milik negara. Perusahaan Energi.
“Kami melihat balapan itu berdampak baik di tingkat regional maupun nasional. Acara menjelang balapan saja sudah menghasilkan sekitar Rs 500 crore di sini,” kata Nick Widyawati, Prinsipal Pertamina, Minggu.
“Selama dan setelah balapan, dia diharapkan meningkat enam kali lipat,” kata Nick.
Grand Prix dimulai pada 18 Maret, dengan serangkaian sesi pelatihan dan balapan Moto3 dan Moto2, yang berpuncak pada MotoGP hari Minggu.
Nick mengatakan acara tersebut menciptakan permintaan makanan dan akomodasi untuk 11.000 pekerja balapan. Selain itu, penerbangan dan hotel telah dipesan penuh untuk melayani lebih dari 100.000 penggemar dari seluruh negeri dan luar negeri untuk menonton balapan secara langsung di Sirkuit Internasional Jalan Pertamina Mandalika di Lombok.
“Semuanya telah dirombak dalam tiga bulan terakhir. Ada 1.300 usaha mikro, kecil dan menengah kuliner baru yang telah didirikan di Lombok. Belum lagi jenis UMKM lainnya.”
Nick mengatakan ajang MotoGP Mandalika menjadi bukti bahwa Indonesia bisa cepat pulih dengan mempercepat laju pascapandemi. Katanya, “Mandalika juga dikenal di seluruh dunia, kontestan yang mempopulerkan alam dan keindahan Mandalika. Ini luar biasa.”
Di sisi lain, Nick mengatakan Pertamina bangga bisa terlibat sebagai sponsor pembangunan sirkuit ini. Makanya namanya Pertamina Mandalika Internasional, kata Nick.
Indonesia menghabiskan Rp 1,2 triliun untuk membangun Sirkuit Jalan Internasional Pertamina Mandalika sepanjang 4,3 kilometer. Itu setara dengan biaya pembangunan sepuluh kilometer jalan tol di Indonesia.
Sirkuit ini merupakan bagian dari kampanye yang didukung pemerintah untuk mengembangkan industri pariwisata di salah satu provinsi yang kurang berkembang di Indonesia. Pendapatan per kapita Nusa Tenggara Barat tahun lalu sebesar Rp 17 juta, hanya lebih tinggi dari pendapatan per kapita Nusa Tenggara Timur sebesar Rp 13 juta dan Maluku sebesar Rp 16,8 juta. Sebagai perbandingan, pendapatan per kapita Indonesia adalah 40,8 juta rupiah.
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia