POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Morrison menyebut duduk di KTT G20 dengan Putin ‘langkah terlalu jauh’



Ani |
diperbarui:
25 Maret 2022 02:10 IST

Canberra [Australia]25 Maret (ANI): Mengkritik gagasan mengizinkan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri KTT G20 tahun ini di Bali di tengah invasi Moskow ke Ukraina, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan: “Kita perlu memiliki orang-orang di ruangan yang tidak. Menyerang negara lain”, menurut laporan media.
Setelah presiden Rusia mengisyaratkan niatnya untuk menghadiri KTT G20 di Bali pada November tahun ini, Morrison mengatakan gagasan duduk satu meja dengan Putin adalah “langkah yang terlalu jauh,” lapor Sky News.
Awal pekan ini, utusan Rusia untuk Indonesia, Ludmila Vorobyeva, mengatakan pada konferensi pers bahwa presiden Rusia “ingin” pergi ke KTT, menambahkan bahwa negaranya telah “mengundang”.
Dan media mengutipnya mengatakan: “Itu akan tergantung pada banyak hal, termasuk situasi virus Corona, yang membaik. Sejauh ini, niatnya … dia menginginkannya.”
Selanjutnya, Morrison mengatakan Australia meningkatkan kekhawatiran tentang partisipasi Rusia dalam G-20 mengingat tindakan agresifnya terhadap aturan hukum internasional.
“Kami telah menyuarakan keprihatinan tentang ini. Rusia menginvasi Ukraina. Maksud saya, ini adalah tindakan kekerasan dan agresif yang merusak aturan hukum internasional,” katanya seperti dikutip oleh media.
“Dan gagasan duduk satu meja dengan Vladimir Putin, bahwa Amerika Serikat sudah dalam posisi untuk mengingat kejahatan perang di Ukraina, adalah langkah yang terlalu jauh bagi saya. Saya pikir kita perlu memiliki orang-orang di ruangan untuk menyerang. negara-negara lain.”
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Kamis bahwa dia yakin Rusia harus dikeluarkan dari G-20.
Menanggapi pertanyaan tentang penghapusan Rusia, Biden mengatakan: “Jawaban saya adalah ya. Itu tergantung pada G-20. Dan itu telah diangkat hari ini, dan itu telah meningkatkan kemungkinan bahwa, jika itu tidak mungkin – jika Indonesia dan yang lain tidak setuju – maka menurut saya kita harus meminta Enable Ukraina untuk menghadiri pertemuan Selain.. Ukraina pada dasarnya akan dapat menghadiri dan mengamati pertemuan G-20.”
Khususnya, Biden melakukan perjalanan ke Brussel untuk bertemu dengan sekutu NATO, para pemimpin G7 dan Uni Eropa mengenai konflik Ukraina-Rusia yang sedang berlangsung. (Ani)

READ  Myanmar tidak menghadiri KTT Asia Tenggara setelah mengeluarkan junta militer