Jakarta (Antara) – Indonesia akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke-79 pada Agustus 2024, yang sekaligus menandai pemindahan ibu kota dari Jakarta ke ibu kota baru (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Namun pembangunan IKN tidak sebatas pemindahan ibu kota dari Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan. IKN Nusantara mempunyai cita-cita besar untuk meraih Indonesia Emas 2045.
Visi Indonesia Emas 2045 merupakan panduan untuk membangun Indonesia yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan. Pada tahun 2045, Indonesia bertujuan untuk menjadi salah satu dari lima negara dengan perekonomian terkuat dengan pendapatan per kapita tertinggi.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara mewajibkan pemerintah melaksanakan pemindahan ibu kota sebagai strategi untuk mencapai tujuan perekonomian Indonesia tahun 2045, yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkeadilan melalui pertumbuhan pesat di wilayah Indonesia bagian timur.
IKN akan berperan sebagai fungsi sentral dan simbol suatu negara untuk menunjukkan jati diri bangsa dan negara. Oleh karena itu, pengembangan IKN harus didasarkan pada prinsip perkotaan yang matang dan kebutuhan jangka panjang serta pembangunan suatu bangsa yang visioner.
Sejauh ini kemajuan pembangunan IKN terdiri dari dua tahap. Untuk tahap pertama yakni pekerjaan fisik, kontrak konstruksi telah ditandatangani sebelum Maret 2023 dengan progres mencapai 60 persen. Sedangkan pekerjaan konstruksi yang kontraknya ditandatangani setelah Maret 2023, progresnya mencapai dua hingga tiga persen.
Ke depan, IKN Nusantara juga harus menjadi kota yang layak huni dan diinginkan dengan konsep Smart Forest City untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Berita Terkait: Pembangunan IKN Setiap Bulan Menunjukkan Kemajuan: Widodo
Magnet ekonomi
Sebagai pusat dan magnet pertumbuhan baru perekonomian Indonesia, pembangunan IKN mempunyai peran utama dalam menarik minat investasi global, serta memberikan multiplier effect bagi daerah sekitarnya dalam sektor perekonomian.
Hal ini terlihat dari peluang investasi yang ditawarkan IKN pada lebih dari 500 proyek seperti ruang terbuka hijau, kawasan pemukiman, fasilitas kesehatan, dan fasilitas pendidikan.
Investor tidak boleh melewatkan peluang ini. Hingga pertengahan Desember 2023, pemerintah telah menerima 323 letter of Intent (LOI) dari investor nasional dan internasional. Selain itu, investor dalam negeri juga melakukan penggalian tiga blok untuk memulai pembangunan fasilitas di IKN.
Tingginya minat investor swasta, khususnya investor swasta nasional, menunjukkan bahwa pembangunan IKN sangat bergantung pada investasi swasta, senilai Rp45 triliun pada akhir tahun ini. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai 80 persen partisipasi swasta dalam pembiayaan IKN.
Pemanfaatan energi baru terbarukan (NRE) di IKN juga menarik minat investor swasta. Peluang investasi EBT di IKN akan mencapai sekitar USD 6 miliar, termasuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pemasangan jaringan transmisi dan distribusi smart power.
Peluang investasi EBT ini menunjukkan komitmen IKN untuk mencapai net zero emisi pada tahun 2045. Hal ini dapat diwujudkan dengan memanfaatkan EBT sebagai sumber utama listriknya.
Peluang investasi lain yang dihadirkan oleh pertumbuhan IKN adalah sektor pendidikan. Sebagai negara yang mengadopsi konsep Smart Forest City, sudah seharusnya IKN memiliki berbagai fasilitas pendidikan terkait aspek keberlanjutan.
Terdapat 71 peluang investasi pada sektor pendidikan, mulai dari SD hingga SMA. Beberapa investor swasta telah maju untuk membangun sekolah berstandar internasional di IKN.
Selain dari aspek pendidikan dasar, universitas global seperti Stanford berencana membuka kampusnya di IKN dan menciptakan pusat penelitian berkelanjutan yang berinovasi di bidang robotika, pembangunan perkotaan berkelanjutan, pengelolaan air dan hal-hal terkait lainnya. IKN dikaitkan dengan Smart Forest City.
Berita terkait: Pembangunan IKN untuk mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi: Menteri
Tumbuh bersama
IKN dapat menjadi role model dengan menggandeng daerah sekitarnya untuk tumbuh bersama menjadi pusat perekonomian baru Indonesia.
Pembentukan IKN sebagai ibu kota dirancang dengan menerapkan strategi tiga kota, dimana IKN tidak berdiri sebagai kota mandiri melainkan saling bergantung dan tumbuh bersama dengan dua kota Samarinda dan Balikpapan sehingga membentuk segitiga pertumbuhan ekonomi yang kuat. Yang satu adalah yang lainnya.
IKN akan menjadi “saraf” dalam strategi tiga kota sebagai pusat pemerintahan baru dan hub inovasi hijau. Sedangkan Samarinda akan menjadi jantung dari ketiga kota tersebut yang akan bertransformasi menjadi sektor energi baru yang rendah karbon dan berkelanjutan.
Terakhir, Balikpapan menjadi “otot” pembangunan ekonomi dengan memanfaatkan pusat logistik dan layanan distribusi yang sudah mapan untuk sektor berorientasi impor dan ekspor.
Strategi tiga kota ini akan membantu mencegah urban sprawl atau pembangunan ekonomi perkotaan yang tidak terkendali, karena ketiga wilayah tersebut bekerja sama untuk mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi perkotaannya guna menghindari tumpang tindih batas administratif.
Pada tahap awal pengembangan IKN telah berhasil memenuhi perannya sebagai magnet pertumbuhan ekonomi dan kerjasama dengan daerah sekitar karena banyaknya investor yang berbondong-bondong berinvestasi di daerah tersebut.
Dari sisi saham gabungan, perkembangan IKN disambut baik oleh daerah sekitar, khususnya Balikpapan dan Samarinda.
Dengan dua perannya tersebut, pada tahap awal pembangunan, ibu kota baru telah memberikan manfaat ekonomi yang merata bagi Kalimantan, sejalan dengan tujuan menjadikan IKN sebagai batu loncatan untuk mencapai pembangunan ekonomi yang berpusat pada Indonesia, tidak bergantung pada satu daerah saja.
Meski demikian, masyarakat harus mendukung pembangunan ibu kota baru. Selain itu, daerah lain seperti IKN diharapkan dapat membawa nilai ekonomi lebih untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045.
Berita terkait: Nusantara dukung ibu kota baru untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi