Tempo.co, Jakarta – Menteri Pertanian Saihrul Yasin Limpo, Rabu, menanggapi tudingan proyek kebun pangan di Kalimantan Tengah dinaikkan menjadi proyek negara gagal. Dia mencatat, pada 2020 saja luasnya sudah mencapai 29.400 hektare.
“Food estate sebagai antisipasi potensi alih guna lahan. Ada yang bilang belum berhasil di Kalteng,” kata Menkeu dalam rapat nasional di Jakarta, 25 Januari lalu.
Menurut Yassin Limbo, total luas wilayah yang dibuka di Kecamatan Capuas tahun 2020 mencapai total 19.436 hektare, meningkat 7.257 hektare dibandingkan tahun 2019. 10.000 ha.
Pada tahun 2020, total panen di Kabupaten Kapuas mencapai 18.764 hektar dengan total produksi 3,75 ton per hektar, sedangkan total panen di Pulau Pisang mencapai 9.654 hektar dengan kapasitas produksi 4,2 juta ton.
Namun, Mentan tidak merilis data food estate dari 2021 hingga tahun ini.
Saihrul menegaskan lahan yang dibebaskan untuk program nasional adalah lahan rawa dan bukan lahan hutan. Sehingga, butuh waktu lebih lama untuk berproduksi dibanding di Pulau Jawa. Selain tantangan konstan akibat banjir, kondisi tanah di sana agak asing bagi para petani, katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR Sudin yang berasal dari Fraksi PDIP mempertanyakan sejumlah kasus yang muncul dari Kementerian Pertanian, salah satunya kebun pangan. Ia menambahkan, ada data yang menunjukkan food estate gagal di banyak daerah.
Riani Sanusi Putri
Klik disini Dapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi