Jakarta (Andara) – Menteri Penanaman Modal, sekaligus Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (PKPM) Bahlil Lahadalia menyoroti strategi peningkatan target investasi menjadi Rp900 triliun pada tahun 2021 dan $ 5.000 triliun pada tahun 2024.
“Pertama, kami telah menginvestasikan sekitar $ 708 triliun dalam investasi yang sebelumnya dihentikan. Hari ini bisa terasa seperti Rp517 triliun. Itu akan segera selesai,” kata menteri kepada Rapat Koordinasi Pembangunan Federal di Jakarta, Kamis.
Nilai investasi Rp517 triliun segera direalisasikan, ada yang sudah dalam konstruksi dan ada yang sudah berproduksi.
Kementerian akan memberikan upaya untuk menambah nilai dengan orientasi ke bawah dengan menyalakan lampu dan membagi lima titik sebagai upaya untuk membawa perubahan ekonomi.
“Investasi di bidang kesehatan dulu. Kita tahu semua alat kesehatan dan bahan baku kesehatan kita masih impor,” tegasnya.
Sektor lain yang akan menjadi prioritas investasi adalah sektor otomotif, disusul pertambangan, infrastruktur, dan sektor energi baru dan terbarukan.
Menteri menegaskan kembali upaya berkelanjutan Pemerintah untuk mempercepat perizinan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada investor dalam dan luar negeri.
“Komitmen PKPM adalah kita tidak akan mengurangi perizinan, karena 76 persen penerimaan negara berasal dari pajak negara, yang sama saja dengan pemotongan lapangan kerja dan potensi penerimaan negara,” tandasnya.
Selain itu, pengurangan izin usaha sama saja dengan menghambat laju pertumbuhan ekonomi nasional dan menghambat pertumbuhan Ease of Doing Business (EOTP). Presiden Djokovic menargetkan untuk mencapai posisi ke-40 dalam peringkat EOTP Indonesia pada tahun 2024.
“Ini kerja keras bagi kami. Oleh karena itu, kepercayaan yang diperlukan akan kami persatukan di era ketidakpastian ini. PKPM selalu siap beroperasi dan melayani masyarakat untuk mendorong investasi,” kata Menkeu.
Berita Terkait: Indonesia telah melihat peningkatan 4,3 persen dalam persepsi investasi pada 2021 Q1
Berita Terkait: China siap menginvestasikan $ 1,38 miliar di Indonesia: Duta Besar
Diedit oleh INE
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi