POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Menteri merencanakan program penerimaan sekolah dengan sangat hati-hati

Menteri merencanakan program penerimaan sekolah dengan sangat hati-hati

JAKARTA (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi meminta pemerintah daerah lebih cermat dalam merencanakan penerimaan siswa baru pada sekolah negeri (PPDB) ke depan.

“Kami meminta pemerintah daerah sangat berhati-hati agar proyek PPDP tidak terlalu dekat dengan masa penerimaan,” katanya saat berbincang dengan wartawan di kompleks Istana Kepresidenan di sini. Selasa

Menurutnya, perencanaan PPDB bisa dilakukan setahun sebelum dimulainya pendaftaran.

“Begitu anak-anak masuk kelas enam, mereka menjadi siswa SMP untuk tahun berikutnya. Saat itu, sudah bisa dikoordinasikan antara kepala sekolah, kepala dinas masing-masing,” terangnya.

Ia berharap upaya yang sama dapat dilakukan untuk PPDB di tingkat SMA. Dengan cara ini calon mahasiswa bisa mendapatkan informasi dimana mereka bisa mendaftar masuk dan jika ada masalah bisa diselesaikan sebelum masa PPDB. .

Menurut Effendi, perencanaan yang lebih baik dapat mencegah terulangnya kembali masalah yang sama terkait PPDB di masa mendatang.

“Saya sudah punya datanya. Sebenarnya kasusnya tidak terlalu tinggi, tapi menyebar hampir ke semua daerah,” ujarnya.

Menteri mencatat bahwa jika pemerintah daerah bertindak lebih proaktif, menghilangkan kebutuhan intervensi pemerintah pusat, temuan masalah terkait PPDB saat ini akan diselesaikan di setiap daerah.

Kendati demikian, dia memastikan kementeriannya akan mengevaluasi pelaksanaan PPDB tahun ini.

Ia menambahkan, banyak kasus kecurangan yang terpantau selama PPDB, seperti alamat rumah dan tanda prestasi akademik, dapat diantisipasi dan diselesaikan dengan validasi data lebih awal.

Ia menegaskan, kasus kecurangan menunjukkan masih adanya sentimen sekolah favorit/non favorit di masyarakat dan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk mendorong pemerataan standar pendidikan.

Berita terkait: Menkes ajak mahasiswa membangun Indonesia dengan talenta
Berita terkait: Mahasiswa baru harus belajar sesuai minat: Menteri

READ  Impor dari Inggris 'terkait dengan deforestasi dua kali lipat dibandingkan Paris dalam dua tahun'

Diterjemahkan oleh: Kilong G, Ranga P, Raga AJ
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2023