POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Menteri menargetkan peningkatan persentase wirausaha menjadi lima persen

Menteri menargetkan peningkatan persentase wirausaha menjadi lima persen

Jakarta (Antara) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya menargetkan peningkatan proporsi wirausaha di kalangan penduduk hingga 5 persen untuk memaksimalkan bonus demografi.

“Kita mau jadi negara maju, tapi entrepreneur kita (sebagai persentase penduduk) hanya tiga persen. Kita harus naikkan sampai lima persen,” ujarnya di Indonesia Net-Zero Summit (INZS) 2023 di sini . Sabtu.

Menteri menekankan bahwa pemerintah dan masyarakat tidak boleh mengabaikan dorongan kritis yang diberikan oleh bonus demografi.

Ia mengatakan SDM Indonesia ke depan harus sehat, terdidik dan berinovasi untuk mendukung Indonesia Golden Vision 2060.

Selain sumber daya manusia, sektor keberlanjutan juga menjadi aspek penting.

Dikatakannya, Indonesia adalah negara maritim dan agraris, oleh karena itu pemerintah dan masyarakat harus mengelola ekonomi biru dan hijau dengan baik.

“Indonesia sudah berkomitmen mencapai net zero emission pada 2060, dan dalam 10 tahun ke depan kita akan mengembangkan green energy,” tambahnya.

Sebagai tindak lanjut dari tujuan tersebut, kesepakatan pembiayaan transisi energi yang disebut Just Energy Transition Partnership (JETP) telah dicapai pada KTT G20 di Bali pada tahun 2022.

JETP telah membentuk sekretariat kelompok kerja yang bersedia bekerja sama dalam pembiayaan transisi energi dengan bantuan dana US$20 miliar.

Sementara dari sisi implementasi, Menkeu menyoroti pembangunan PLTA yang sedang berjalan.

Dia optimistis dapat mencapai target yang ditetapkan mengingat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,3 persen pada 2022. Angka tersebut mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dibandingkan negara-negara G20 lainnya.

INZS adalah konferensi iklim tahunan yang diadakan oleh Foreign Policy Society of Indonesia (FPCI).

Ini berfungsi sebagai ruang pertemuan para menteri, pejabat, diplomat, pemuda, masyarakat sipil, musisi, selebriti, dan berbagai kelompok lainnya untuk membahas masalah iklim, khususnya di Indonesia.

READ  Indonesia tidak akan menaikkan harga BBM bersubsidi pada kuartal ketiga, lapor CNBC Indonesia

Berita Terkait: Upaya Maksimal Krusial Mencapai Visi Emas Indonesia 2045: MPR
Berita terkait: Orang sehat dan cerdas adalah kunci visi emas Indonesia: Menteri

Diterjemahkan oleh: Bayo Saputra, Fazli Ruhman
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © Antara 2023