Kita harus bersatu untuk mendukung jagoan ekonomi bangsa kita – usaha mikro, kecil dan menengah.
Jakarta (Antara) – Menteri Teten Masduki mengatakan Hari UKM Nasional 2021 harus menjadi pengingat untuk meningkatkan kerja sama di sektor tersebut.
“Kita harus bersatu untuk mendukung jagoan ekonomi bangsa kita, usaha mikro, kecil dan menengah,” katanya pada perayaan Hari Nasional secara virtual di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan, upaya ini penting karena 99 persen usaha mikro, kecil, dan menengah masih merupakan usaha kecil informal. Apalagi, baru 22,7 persen – atau sekitar 14,6 juta – UMKM yang telah bergabung dengan ekosistem digital, tambahnya.
Selain itu, per 30 Juni 2021, hanya 2,6 juta UMKM yang terdaftar dalam aplikasi tunggal online, sistem perizinan online terintegrasi untuk memudahkan kegiatan usaha di Indonesia.
Apalagi, penerapan pembatasan aktivitas masyarakat pada triwulan II dan III tahun 2021 menjadi tantangan tersendiri bagi sektor tersebut.
Dia menunjukkan bahwa “strategi transformasi masa depan untuk UMKM sangat penting untuk sektor ini pada saat ini.”
Dia juga menguraikan upaya pemerintah untuk membantu sektor ini di tengah pandemi. Dia mencatat, Program Pemulihan Ekonomi Nasional 2021 mengalokasikan 21 persen anggarannya – atau Rp 161,2 triliun – untuk meningkatkan UMKM.
Dia menjelaskan, bantuan presiden yang produktif telah diberikan kepada 12,8 juta usaha kecil dan pemerintah telah mengalokasikan Rp 4,35 triliun untuk mendukung tambahan 3 persen manfaat kredit pengusaha.
Ditambahkannya, “Seiring kerja sama kita dalam memitigasi dampak COVID-19 terhadap UMKM, saya berharap momentum ini juga dapat kita manfaatkan untuk mempersiapkan UMKM untuk berkembang sambil terus beradaptasi di tengah pandemi.”
Berita Terkait: Wapres optimistis usaha mikro, kecil, dan menengah akan membantu pembangunan ekonomi nasional
Berita Terkait: Kondisi usaha mikro, kecil, dan menengah membaik pada triwulan II tahun 2021: Menteri
More Stories
Memungkinkan penyelesaian konflik secara damai di Laut Cina Selatan – Pidato – Eurasia Review
Tiongkok “menghabiskan” sekitar 80% anggaran militer Taiwan hanya untuk mengepung provinsi “nakal” – lapor
15 kota makan terbaik di Eropa dengan harga termahal