POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Menteri Keuangan Indonesia mengatakan kepada para bankir untuk mewaspadai risiko global melalui Reuters

Menteri Keuangan Indonesia mengatakan kepada para bankir untuk mewaspadai risiko global melalui Reuters

© Reuters. FOTO FILE: Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indravati berbicara dalam acara sampingan pada pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 14 Juli 2022. Nagy/Pool melalui REUTERS

JAKARTA (Reuters) – Menteri Keuangan Indonesia mengatakan kepada para bankir papan atas negara itu pada hari Senin untuk mewaspadai risiko terhadap neraca mereka tahun ini karena beberapa risiko global, termasuk kemungkinan krisis kredit di beberapa negara.

Dalam seminar dengan para bankir, Sri Mulyani Indravati mengatakan bahwa tahun 2023 mencakup inflasi yang lebih tinggi, kenaikan suku bunga, ketegangan geopolitik, dan prospek IMF untuk memperlambat pertumbuhan global.

“Sehat atau tidaknya perekonomian kita, pada tahun 2023, naik turunnya hari ini bergantung pada sektor perbankan,” kata Sri Mulyani.

“Jadi kalau saya melindungi APBN, tolong jaga baik-baik bank Anda sendiri,” katanya sambil mendesak para bankir untuk berpikir jauh ke depan dan “jangan terus kaget” dengan perkembangan global.

Perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini berhasil menjaga stabilitas ekonomi di tahun yang luar biasa di tahun 2022, dengan pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan rebound menjadi 5% di kuartal keempat, menyusul pertumbuhan sebesar 5,7% di kuartal ketiga.

Beberapa negara lain tidak melakukannya dengan baik, dengan prediksi Pak Mulyani “bukan hanya resesi tetapi kemungkinan krisis utang di negara-negara dengan tingkat utang yang sangat tinggi” tahun ini.

Dia juga memperingatkan fragmentasi global ke dalam blok geopolitik yang mengingatkan pada Perang Dingin.

Pemerintah Indonesia akan terus mempertahankan anggaran yang fleksibel, termasuk mengantisipasi kerugian pendapatan dari harga komoditas yang moderat, ujarnya.

Ini berjalan dengan baik tahun lalu, mengutip defisit fiskal sebesar 2,4% dari PDB, jauh lebih kecil dari yang direncanakan, berkat pengembalian yang kuat dari ledakan ekspor komoditas.

Sektor perbankan Indonesia memiliki permodalan yang baik dengan rasio kecukupan modal sebesar 25,49% dan rasio kredit bermasalah sebesar 2,65% per November.

Bank sentral menaikkan suku bunga dengan total 200 basis poin tahun lalu dan beberapa ekonom mengharapkan kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini untuk membawa inflasi kembali dalam target 2-4%. Inflasi Desember adalah 5,51%.