Jakarta (Antara) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membahas mitigasi perubahan iklim dan kerja sama pengelolaan lingkungan dalam pertemuan dengan Presiden Asosiasi Jepang-Indonesia (Jabinda) Yasuo Fukuda.
Mereka juga bertukar pandangan tentang pengurangan emisi karbon, pelestarian lingkungan, kerja sama pengembangan kendaraan listrik (EV), kerja sama infrastruktur, dan pengembangan Ibu Kota Baru (IKN) Nusantara, demikian pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Urusan di sini pada hari Sabtu.
Menkeu mencatat bahwa Indonesia telah mengambil langkah-langkah korektif untuk mengelola sumber daya alam dan lingkungan karena terdapat potensi energi baru dan terbarukan di hampir semua wilayah, khususnya potensi pembangkit listrik tenaga air, hidrogen, energi surya, energi angin, dan energi laut.
Selain itu, kata dia, Indonesia terus mengakselerasi pengembangan kendaraan listrik dengan roadmap pengembangan EV 2030.
Target produksi 600.000 kendaraan roda empat dan lebih dari 2,45 juta kendaraan roda dua pada tahun 2030 diharapkan dapat mengurangi emisi karbondioksida sebesar 2,7 juta ton kendaraan roda empat dan 1,1 juta ton kendaraan roda dua.
Ia kemudian menjabarkan peluang kerja sama dalam pengembangan IKN, mengatakan bahwa sektor-sektor seperti perumahan, perkantoran, fasilitas kesehatan dan pendidikan telah dibuka untuk investasi asing.
Di sisi lain, Fukuda mengatakan saat ini ada kekurangan pekerja terampil di Jepang karena populasi negara yang menua.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Hartarto menyampaikan bahwa kebutuhan dan pasokan tenaga kerja terampil dapat dipenuhi dengan mengirimkan peserta pelatihan dari Indonesia ke Jepang.
Kemudian, peserta magang dapat bekerja di perusahaan Jepang di Indonesia untuk mempercepat adopsi teknologi dan mengubah industri lokal Indonesia.
Total perdagangan Indonesia dengan Jepang periode Januari hingga September 2022 sebesar US$31,2 miliar, naik 34,5 persen (y-o-y) dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Berita Terkait: Kerja sama sangat penting dalam mengejar ekonomi hijau untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Berita Terkait: Indonesia memperoleh peralatan laboratorium fotovoltaik surya dari Swiss
Berita Terkait: Tindak lanjut kerjasama di bidang transisi energi pada KTT G20: Menteri
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia