POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Menteri biaya hidup mengatakan pasokan ayam Malaysia akan cukup sampai Hari Raya

Menteri biaya hidup mengatakan pasokan ayam Malaysia akan cukup sampai Hari Raya

Menteri perdagangan dan biaya hidup dalam negeri Malaysia Salahuddin Ayub mengatakan pada hari Minggu bahwa pasokan ayam Malaysia akan cukup sampai perayaan Hari Raya Idul Fitri pada bulan April.

Ia mengatakan, konsumen tidak perlu khawatir dengan pasokan ayam.

Anda telah menerima informasi terperinci dari Administrasi Layanan Hewan. Dia mengatakan kepada wartawan setelah membagikan kurma kepada jamaah dan pedagang di bazaar Ramadhan pada hari Minggu bahwa data menunjukkan ada persediaan yang cukup sampai Idul Fitri.

Datuk Sri Salahuddin mengatakan aparat penegak hukum kementerian diinstruksikan untuk memperketat pengawasan selama bulan Ramadhan bahkan setelah Idul Fitri.

“Saran saya kepada pedagang adalah jika pemerintah masih menetapkan harga kontrol atau cap untuk ayam, yaitu RM9,40 (S$2,80) per kg, saya harap itu akan diikuti.

“Kalau mereka kesulitan pasokan atau butuh bantuan dari kementerian, kami siap membantu,” katanya.

Secara terpisah di Terengganu, Kementerian Biaya Hidup mengakui terjadi penurunan hingga 33 persen pasokan telur di negara bagian selama Ramadhan karena kekurangan pemasok dari luar negara bagian.

Direktur Kementerian Negara Bagian Saharuddin Muhammad Kia mengatakan, masyarakat di negara bagian timur mengonsumsi satu juta telur per hari, dan pasokan yang diterima sekitar 600.000 telur, namun di bulan Ramadan turun menjadi hanya sekitar 400.000 telur.

“Tidak ada peternakan telur di Terengganu yang mendapat pasokan dari operator peternakan di Melaka, Johor, Negeri Sembilan, Pahang, Selangor dan Perak,” katanya dalam sebuah pernyataan, Minggu.

“Umpan balik dari grosir telur adalah bahwa faktor utama di balik penurunan mendadak ini adalah karena kekurangan telur yang diterima dari operator peternakan. Ada peningkatan permintaan telur selama Ramadhan dan peternakan memprioritaskan pasar lokal mereka terlebih dahulu.”

Mr Sahar El-Din mengatakan bahwa pembelian di atas tarif normal oleh konsumen, operator usaha kecil dan menengah dan operator bazaar Ramadhan juga menyebabkan beberapa outlet kehabisan telur lebih awal sebelum pengiriman berikutnya tiba. Jaringan Berita Star/Asia