Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi di Roma, Italia, 29 Oktober 2021.
Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan timpalannya dari Indonesia Retno Marsudi bertemu di sini Jumat, berjanji untuk meningkatkan hubungan bilateral dan menyatakan keprihatinan serius tentang kesepakatan kapal selam nuklir Universitas Amerika Kosovo.
Wang, yang mengunjungi Italia dan akan berpartisipasi dalam pertemuan G20, memuji hubungan Tiongkok-Indonesia, dengan mengatakan bahwa hubungan bilateral berkembang dengan lancar di bawah bimbingan strategis kedua kepala negara.
Hubungan ini ditandai dengan memperdalam rasa saling percaya, meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan di tengah tantangan, dan memperkuat kerja sama investasi di berbagai bidang, dan upaya kedua belah pihak dalam bersama-sama memerangi epidemi COVID-19 terbukti membuahkan hasil, kata Wang.
Wang mengatakan China siap melanjutkan komunikasi strategis, memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan, dan bekerja sama dengan Indonesia untuk mengatasi epidemi, sehingga dapat meningkatkan hubungan bilateral.
Retno mengaku senang dengan kerja sama yang bermanfaat dan praktis dengan China. Indonesia mengapresiasi kerja sama China di bidang vaksin COVID-19 yang telah mendukung upaya negaranya dalam memerangi wabah tersebut.
Ia mengatakan Indonesia siap bekerja sama dengan China dan mendorong kerja sama di berbagai bidang untuk kepentingan kedua bangsa.
Kedua belah pihak bertukar pandangan tentang kerja sama G20.
Wang mengatakan China mendukung Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 tahun depan, dan siap bekerja sama dengan Indonesia dan pihak lain untuk membantu KTT lebih memperhatikan tuntutan yang sah dari pasar negara berkembang dan negara berkembang.
Retno mengatakan Indonesia siap bekerja sama dengan China untuk mempromosikan G20 untuk lebih melindungi kepentingan bersama pasar negara berkembang dan negara berkembang, lebih memperhatikan keprihatinan sah negara-negara kecil dan menengah, dan menghadapi situasi global. dengan cara yang lebih efektif.
Kedua belah pihak juga membahas kerja sama antara China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dan sepakat untuk mempercepat persiapan KTT, yang akan merayakan peringatan 30 tahun pembentukan hubungan dialog China-ASEAN bulan depan.
Menggambarkan hubungan China-ASEAN sebagai yang paling dinamis dan efektif dengan prospek yang menjanjikan, Wang meminta kedua belah pihak untuk mengimplementasikan hasil pertemuan para pemimpin China-ASEAN yang baru saja selesai, dan menjadikan peringatan 30 tahun hubungan dialog sebagai peluang. Untuk merangkum pengalaman sukses sambil melihat ke masa depan dalam upaya untuk mempromosikan kemitraan strategis yang komprehensif antara Cina dan ASEAN.
Kedua belah pihak juga menyatakan keprihatinan serius tentang ancaman proliferasi nuklir yang timbul dari Perjanjian Kerjasama Australia-Inggris-AS (AUKUS) tentang akuisisi kapal selam bertenaga nuklir Australia.
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian