POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Menko Airlangga: Pemerintah terus mendorong penguatan fondasi perekonomian dengan menjadikan transformasi digital usaha mikro, kecil, dan menengah sebagai prioritas

Menko Airlangga: Pemerintah terus mendorong penguatan fondasi perekonomian dengan menjadikan transformasi digital usaha mikro, kecil, dan menengah sebagai prioritas

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Republik Indonesia

jumpa pers
HM.4.6/178/SET.M.EKON.3/3/2022

Menko Airlangga: Pemerintah terus mendorong penguatan fondasi perekonomian dengan menjadikan transformasi digital usaha mikro, kecil, dan menengah sebagai prioritas

Jakarta, 31 Maret 2022

Penting untuk menerapkan transformasi dan memperkuat ekosistem digital negara ini. Percepatan transformasi digital dari kota hingga desa menjadi kunci upaya percepatan pemulihan dan peningkatan daya saing perekonomian nasional, termasuk peningkatan produktivitas dan kinerja usaha kecil, menengah, dan mikro.

Peran usaha mikro, kecil, dan menengah sangat besar dalam pemulihan perekonomian nasional. Saat ini terdapat 64,2 juta UMKM yang menyumbang 61% PDB Indonesia. Dari sisi tenaga kerja, UKM juga mampu menyerap 97% dari total angkatan kerja di negeri ini atau sekitar 119,6 juta orang. Namun, hanya sekitar 17,5 juta UKM yang memasuki ekosistem digital dan mendapatkan manfaat dari e-commerce.

“Dengan memanfaatkan teknologi digital secara optimal dalam mengelola usahanya, UKM dapat memperoleh sejumlah manfaat, antara lain kemampuan menjangkau basis konsumen yang lebih besar, meningkatkan pendapatan, memudahkan pemantauan kegiatan usaha, dan menekan biaya, terutama biaya pemasaran dan logistik. “Dan pelayaran,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengakhiri acara “Digitalisasi Nusantara Expo dan Summit 2022” yang digagas Kadin Indonesia, secara virtual, Kamis (31/03).

Hasil survei yang dilakukan OVO dan CORE Indonesia pada tahun 2021 menyebutkan bahwa 84% mitra UMKM merasa terbantu dengan hadirnya fasilitas pembayaran digital atau e-wallet di masa pandemi. Faktanya, 70% mengalami peningkatan pendapatan harian sejak menggunakan layanan keuangan digital, 68% memiliki akses terhadap layanan keuangan yang lebih luas, 71% mencatatkan transaksi penjualan yang lebih teratur, dan 51% mengaku memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai penggunaan teknologi. . Untuk mempertahankan bisnis mereka. Oleh karena itu, digitalisasi telah mendukung program yang bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan, khususnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah.

READ  Ekonomi: Air Mata untuk Ghana, Salam untuk Indonesia - OZY

“Pemerintah dan pemangku kepentingan terus mendorong penguatan landasan perekonomian nasional dengan menetapkan agenda transformasi digital bagi UMKM sebagai prioritas. Beberapa program yang dijalankan antara lain percepatan pengembangan kewirausahaan, transformasi digital koperasi dan UKM, serta penguatan ekosistem digital.” jelas Menko Airlangga.

Melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pemerintah juga telah menetapkan beberapa tujuan untuk pengembangan UMKM nasional ke depan, seperti 24 juta UMKM yang akan dicaplok pada tahun 2023 dan 30 juta pada tahun 2024, kemudian membentuk 500 koperasi modern digital. unit. Pada tahun 2024, selain meningkatkan kontribusi ekspor dari usaha mikro, kecil, dan menengah menjadi 17% pada tahun 2024.

Terkait pembiayaan UMKM, beberapa kebijakan telah dilakukan antara lain meningkatkan porsi kredit UMKM sebesar 20% pada tahun 2022 dan ditingkatkan secara bertahap menjadi 30% pada tahun 2024. Juga telah dibentuk lembaga holding BUMN untuk membiayai UMKM. Pemberian skema KUR Super Mikro, integrasi program Kartu Prakerja dengan KUR, privatisasi KUR petani dan nelayan, serta yang tidak kalah penting adalah kelanjutan kebijakan restrukturisasi kredit dan keringanan administrasi bagi calon debitur KUR.

Untuk mendukung pengembangan program KUR, pemerintah menaikkan plafon KUR pada tahun 2022 menjadi Rp 373,17 triliun atau meningkat 30% dibandingkan tahun lalu, dan memberikan subsidi manfaat KUR sehingga manfaat KUR hanya 3% hingga Desember 2022. Koordinasi Menteri Airlangga menambahkan, hal tersebut merupakan wujud kehadiran pemerintah membantu UMKM mengakses pembiayaan usaha yang terjangkau.

Selain itu, terdapat program peningkatan pemanfaatan produk dalam negeri (P3DN) melalui gerakan “Bangga Buatan Indonesia” (BBI) dan memprioritaskan pembelian barang dan jasa di e-katalog LKPP ketika naik pada tahun 2022, serta sebagaimana arahan Presiden mengenai target belanja Produksi Dalam Negeri (PDN) dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) oleh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan badan usaha milik negara senilai hingga Rp 400 triliun pada tahun ini.

READ  Tanda-tanda kehidupan kerjasama global untuk keluar dari COVID-19

“Kita masih membutuhkan banyak sumber daya manusia digital yang handal, termasuk untuk mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah di tanah air. Untuk itu, pemerintah akan terus mendorong pengembangan kewirausahaan nasional, agar semakin banyak wirausaha muda yang bisa maju dan bersaing di pasar global,” ujarnya. (rep/delt/tam/fsr)

***

Kepala Dinas Komunikasi, Pelayanan Informasi dan Rapat
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
Hario Limancito

Website: http://www.ekon.go.id
Twitter, Instagram, Facebook, TikTok dan YouTube: @PerekonomianRI
Email: [email protected]
LinkedIn: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia