POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Menkeu: Perdagangan Indonesia-Amerika Latin bergerak ke arah yang positif

Inilah momentum terbaik yang harus kita manfaatkan untuk segera memulihkan dan menghidupkan kembali perekonomian kita di tengah pandemi COVID-19.

Jakarta (Antara) – Perdagangan Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia bergerak ke arah yang positif, dengan total perdagangan senilai 8,25 miliar dolar AS (116,8 triliun rupee India) pada 2020, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Total nilai perdagangan tersebut mencerminkan peningkatan sebesar 6,45 persen dibandingkan dengan perdagangan sebesar 7,75 miliar dolar AS (110,4 triliun rupee) yang tercatat pada tahun 2019.

“Ini momentum terbaik yang harus kita manfaatkan untuk segera memulihkan dan menghidupkan kembali perekonomian kita di tengah pandemi COVID-19,” kata Marsudi saat membuka Indonesia-Latin America and Caribbean Business Forum (INA-LAC Business Forum). ) kira-kira pada hari Kamis.

Kemudian diuraikan cara-cara untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Amerika Latin dan Karibia.

Berita Terkait: Forum Indonesia jajaki kerjasama ekonomi dengan Amerika Latin

Pertama, kedua wilayah perlu membuka kembali perbatasannya untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi dan komersial melalui pengaturan koridor perjalanan, kata menteri.

Dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat, koridor perjalanan bertujuan untuk memfasilitasi perjalanan bisnis penting yang dapat diperluas untuk tujuan pariwisata, katanya.

“Untuk itu, kita perlu menjajaki saling pengakuan sertifikasi vaksin antara Indonesia dengan negara-negara Amerika Latin dan Karibia,” ujarnya.

Kedua, Indonesia ingin memperdalam kerja sama dengan Amerika Latin dan Karibia di bidang industri kreatif, ekonomi digital, dan konektivitas sebagai solusi inovatif untuk mempercepat pemulihan ekonomi, ujarnya.

Berita Terkait: Forum INA-LAC menghidupkan kembali kerja sama ekonomi di tengah pandemi: resmi

Bagi Indonesia dan bagi Amerika Latin dan Karibia, katanya, ekonomi kreatif berperan besar dalam meningkatkan mata pencaharian dan mengurangi kemiskinan.

Dia mencatat bahwa ekonomi digital sementara itu tumbuh dan berkontribusi signifikan terhadap bisnis yang berkelanjutan.

Menteri mengatakan Indonesia sendiri memiliki lebih dari 2.000 start-up, termasuk lima unicorn dan satu decagon.

“Sektor-sektor ini memberi kami banyak peluang untuk berkolaborasi agar dapat tumbuh lebih jauh dengan meningkatkan potensi kolaborasi dalam perdagangan digital dan ekonomi kreatif. Selain mengembangkan saling ketergantungan ekonomi regional yang lebih besar, kami juga perlu mengatasi tantangan konektivitas, termasuk hambatan perdagangan. karena kelangkaan wadah.

Berita Terkait: Perkuat Hubungan Bisnis dengan Amerika Latin, Menhub Ajak Pengusaha

“Ketiga, Indonesia mengajak Amerika Latin dan Karibia untuk menjalin kemitraan di bidang ekonomi hijau berdasarkan komitmen serupa untuk mengurangi emisi karbon global,” katanya.

Terkait hal tersebut, lanjutnya, Indonesia mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan energi terbarukan, termasuk biofuel dan panel surya.

Marsudi mencatat bahwa sektor ini dapat berkontribusi tidak hanya untuk penciptaan lapangan kerja tetapi juga untuk pengembangan energi masa depan.

“Oleh karena itu, saya menyerukan kepada negara-negara Amerika Latin dan Karibia untuk memperkuat kerja sama investasi dalam ekonomi hijau untuk kepentingan masa depan kita,” katanya.

Forum Bisnis INA-LAC, yang diadakan setiap tahun sejak 2019, bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi, perdagangan, dan investasi dengan Amerika Latin dan Karibia, pasar non-tradisional Indonesia.

Berita Terkait: Indonesia Harus Kumpulkan Keberanian Stop Ekspor Bahan Baku: Pak Presiden

Berita Terkait: Kemendag Percepat Ekspor Dekorasi Rumah dan Furnitur Kecil