JAKARTA (Andara) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hardo mendorong seluruh ekonom untuk memanfaatkan laju pertumbuhan ekonomi dengan mempercepat investasi.
“Saya menghimbau untuk bersama-sama memanfaatkan laju pertumbuhan dengan mempercepat investasi dan akan terus mendukung kebijakan pemerintah dalam pengendalian epidemi sehingga kita dapat mewujudkan pemulihan ekonomi nasional yang cepat,” kata menteri dalam sebuah pernyataan di sini, Rabu. .
Hartardo menyoroti komitmen pemerintah untuk mendukung investasi dan bisnis melalui Undang-Undang Penciptaan Lapangan Kerja. Komitmen ini juga tercermin dalam pemberian insentif kepada sektor usaha prioritas dengan kriteria tertentu.
“Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan investasi produktif dalam menciptakan usaha baru sehingga dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan masyarakat dapat memanfaatkan peluang yang ada,” tegasnya.
Menkeu mencontohkan, laju pemulihan ekonomi pada triwulan I 2021 terlihat jelas dari kemajuan perekonomian Indonesia yang mencatatkan kontraksi hanya 0,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Momentum ini harus dijaga melalui akselerasi investasi agar perekonomian cepat pulih, terutama dalam hal delta variability, meskipun tantangan saat ini muncul dari peningkatan kasus COVID-19,” ujarnya.
Saat ini, permintaan domestik juga telah membaik dan telah terjadi peningkatan aktivitas manufaktur di sektor komersial seperti industri manufaktur, perdagangan dan konstruksi. Pada Juni 2021, Indeks Manajer Pembelian Produk (BMI) Indonesia terus meningkat menjadi 53,5.
Aktivitas manufaktur Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Vietnam, Myanmar, Thailand dan Malaysia. Dengan dorongan dalam kegiatan produksi, dampak negatif epidemi terhadap lapangan kerja juga dapat diatasi secara bertahap.
Sementara itu, dari sisi eksternal, Indonesia juga diuntungkan dengan mencatatkan surplus perdagangan selama 13 bulan berturut-turut yang mendorong kenaikan harga komoditas global.
Hortondo menegaskan kenaikan tersebut akan memberikan kesan positif bagi kegiatan ekspor-impor Indonesia ke depan. Pada saat yang sama, aliran masuk modal asing telah kembali, sementara defisit transaksi berjalan yang stabil akan memberikan landasan yang kokoh bagi resesi sektor eksternal Indonesia.
“Berbagai kebijakan ekonomi, terutama konsesi pajak, termasuk pelonggaran pajak pertambahan nilai (PPN), menunjukkan bahwa pemulihan kemungkinan akan berlanjut, dan diperkirakan akan tumbuh tujuh persen lagi pada kuartal kedua 2021,” katanya. .
Berita Terkait: Indonesia, Singapura bahas investasi, energi hijau
Berita Terkait: Akses investasi yang sama ke koperasi UMKM dijamin oleh investor besar
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi