POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Menkeu berharap ekonomi digital Indonesia tumbuh 8 kali lipat pada 2030

Menkeu berharap ekonomi digital Indonesia tumbuh 8 kali lipat pada 2030

Jakarta (Antara) – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memperkirakan ekonomi digital Indonesia akan tumbuh delapan kali lipat pada 2030 mencapai Rp 531 triliun dari Rp 632 triliun saat ini.

“Diperkirakan sektor e-commerce akan terus mendominasi peta ekonomi digital Indonesia pada 2030, dengan kontribusi sebesar 1.908 triliun rupiah, atau sekitar 33-34 persen dari total ekonomi digital,” kata Menteri Lutfi di acara virtual. Bicara Gambir. di sini hari selasa.

Menkeu kemudian menunjukkan bahwa kontribusi signifikan lainnya akan datang dari skema bisnis, termasuk rantai pasokan dan logistik, yang berjumlah 763 triliun rupee, atau 13 persen.

Sementara itu, perjalanan online diperkirakan akan mencapai 575 triliun rupee pada 2030 atau berkontribusi 10% terhadap total nilai ekonomi digital.

“Untuk jasa korporasi diperkirakan Rp 529 triliun atau sembilan persen,” ujarnya.

Berita terkait: Pemerintah rumuskan rencana transformasi ekonomi digital: Menteri

Menteri Lutfi mencatat, pada 2020, ekonomi digital Indonesia hanya menyumbang 4% dari PDB. Namun, pada 2030, PDB Indonesia diperkirakan tumbuh setidaknya 1,5 kali lipat, dari 15.400 triliun rupiah menjadi setidaknya 24.000 triliun rupiah.

“Ekonomi digital merupakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia maupun dunia di masa depan. Hal ini tentunya tidak hanya terbatas pada e-commerce, tetapi juga mencakup kegiatan ekonomi yang lebih luas, seperti keuangan, perjalanan, pendidikan, Dan kesehatan.”

Saat ini Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dengan akses internet lebih dari 197 juta orang, diperkirakan akan meningkatkan pengguna internet sebesar 250 juta pada tahun 2050.

Apalagi jika diukur berdasarkan gross merchandise value (GMV), potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar dan diharapkan mampu mengungguli negara-negara ASEAN lainnya, ujarnya.

GMV adalah nilai kumulatif pembelian yang dilakukan oleh pengguna melalui Situs atau Aplikasi selama periode tertentu.

Berita terkait: Indonesia siap menjadi ekonomi terbesar ketujuh di dunia pada tahun 2030
Berita terkait: Indonesia berhasil mempercepat transformasi digital: Menteri