POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Meningkatkan multiplier effect UMKM melalui inkubasi

Meningkatkan multiplier effect UMKM melalui inkubasi

JAKARTA (ANTARA) – Tidak bisa dipungkiri, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Padahal, pemerintah berkali-kali menyebut UMKM sebagai tulang punggung perekonomian.

Peran UMKM terlihat saat krisis keuangan tahun 1998 yang melemahkan perekonomian Indonesia. Pada masa itu, ketika setengah dari pengusaha besar berjuang mengatasi krisis, mereka berperan sebagai benteng perekonomian nasional.

Hal ini terlihat pada masa pandemi COVID-19 yang dimulai pada awal tahun 2020, ketika UMKM kembali berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional.

Menurut ekonom Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Hidayatullah Muthaq, kehadiran lebih banyak UMKM di sektor manufaktur dan jasa akan membantu menciptakan multiplier effect.

Semakin banyak UMKM di bidang manufaktur dan jasa, semakin besar dampaknya pada skala multiplier effect.

Kegiatan industri di tingkat UMKM akan mendorong bangkitnya kembali kegiatan yang berkaitan dengan rantai pasok bahan baku dan produk sampingan lainnya, yang berdampak pada distribusi dan perdagangan produk.

Ketika datang ke bisnis jasa, efek multiplier ekonomi secara luas mempengaruhi sektor lain, termasuk manufaktur dan perdagangan.

Sebaliknya, ketika perdagangan mendominasi, selain memberikan dampak ekonomi yang kecil, dapat meningkatkan impor, terutama barang konsumsi.

Selain meningkatkan jumlah UMKM di bidang manufaktur dan jasa, peningkatan kelas UMKM akan berdampak besar pada pendapatan pengusaha dan manfaat ekonomi yang dinikmati masyarakat.

Namun, dari total UMKM yang saat ini melebihi 64 juta, hanya 17,45 persen yang menunjukkan jiwa kewirausahaan.

Jumlah yang relatif kecil ini menyebabkan UMKM tidak dapat berperan secara optimal dibandingkan dengan usaha besar.

Padahal UMKM berperan sebagai pencipta lapangan kerja dengan menyerap 97 persen tenaga kerja. Artinya, kualitas UMKM Indonesia perlu ditingkatkan.

Selain itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, tingkat wirausaha penduduk Indonesia saat ini tiga persen.

Di negara maju, persentase pengusaha harus minimal empat persen.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah mulai mengintensifkan dukungan bagi wirausaha baru di berbagai pelosok tanah air.

Program inkubasi merupakan salah satu inisiatif yang diambil pemerintah untuk memberikan dukungan kepada UMKM dalam menjaga kualitas produk, mengelola usahanya dan membuka pasar baru secara global.

Inkubasi UMKM

Program inkubasi dilaksanakan dengan menciptakan ekosistem yang mendorong UMKM lebih berdaya saing melalui pembiayaan dan pendampingan yang produktif.

Program inkubasi akan mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha baru di Indonesia. Pasalnya, jumlah pelaku bisnis di Tanah Air masih tertinggal dibandingkan negara tetangga.

Magang Bisnis berbeda dari magang lain yang relatif singkat yang tidak memberikan bantuan.

Inkubasi komersial menjamin kesuksesan karena memberikan dukungan intensif dalam jangka waktu yang relatif lama. Mungkin butuh sebulan atau bahkan lebih dari setahun.

Biasanya, program inkubasi diawali dengan pemilihan tenant untuk menentukan produktivitas kandidat, strategi pemasaran, dan komitmen pengusaha dalam mengembangkan usahanya.

Peserta yang lulus ujian dibekali materi pelatihan yang mencakup berbagai aspek bisnis seperti perencanaan bisnis, legalitas, produksi, pemasaran dan keuangan.

Para peserta kemudian diberikan pendampingan untuk memastikan bahwa mereka benar-benar memahami dan menerapkan materi pelatihan yang diberikan kepada mereka. Peserta teratas mendapatkan banyak keuntungan dan hadiah yang dapat mereka gunakan untuk mengembangkan bisnis mereka.

Kementerian Koperasi dan UKM sebagai lembaga yang memimpin dalam pengembangan inkubator telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 2021 tentang Fasilitasi, Perlindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. 7 telah diterbitkan.

Peraturan tersebut mengamanatkan pemerintah daerah di tingkat provinsi dan kabupaten atau kota untuk segera mendirikan perusahaan inkubator.

Kementerian telah menunjukkan komitmennya untuk menciptakan perusahaan inkubator dengan bermitra dengan 32 perusahaan inkubator yang terbagi dalam dua fungsi.

Sedikitnya 10 perusahaan inkubator telah terintegrasi untuk menginkubasi 100 startup dan 22 inkubator telah terintegrasi untuk mengembangkan perusahaan inkubatornya.

Salah satu perusahaan yang terlibat dalam program inkubator adalah Bank Syariah Indonesia (BSI) yang pada Januari 2023 telah merilis Program Talenta Wirausaha BSI 2023.

Pemenang program mendapatkan akses ke banyak fasilitas seperti keuangan, pasar dan informasi.

Talenta Kewirausahaan BSI 2023 bertujuan untuk melibatkan 7.500 peserta dari lebih dari 20 kota besar di Indonesia dan banyak pesantren atau pesantrans telah menjadi kategori baru penerima manfaat dari program tahun ini.

Melalui proses seleksi, akan dipilih 7.500 peserta terbaik dan dibantu melalui pelatihan, inkubasi atau alokasi modal.

Tahun lalu, BSI menggerakkan Besandran untuk membangun sinergi dan tahun ini BSI mengutamakan mahasiswa Besandran sebagai bagian dari Program Talenta Kewirausahaan, catat kementerian.

“Saya yakin program seperti Talenta Wirausaha BSI dapat membantu mengakselerasi UMKM dan lapangan pekerjaan, khususnya di ekosistem ekonomi syariah,” jelas Masduki.

Upaya inkubasi sedang dilakukan oleh pihak swasta, seperti perusahaan pelatihan kejuruan Yucoach Indonesia, melalui 2023 Business Hack.

Acara seperti Business Hack membantu pengusaha berkembang, UMKM bertindak sebagai platform untuk bergabung dengan ekosistem bisnis dan meningkatkan kelas mereka.

Acara ini memungkinkan UMKM untuk bersaing di pasar domestik dan global.

UMKM peserta program inkubasi tidak hanya mendapatkan materi dan bantuan, tetapi juga mendapatkan banyak kemudahan dari pemerintah.

Kementerian mendukung program inkubasi aktif dari tahun 2020 hingga 2023.

Program inkubasi telah menjadi bagian dari ekosistem pendukung transformasi digital UMKM untuk meningkatkan potensi ekonomi digital nasional di Indonesia.

BERITA TERKAIT: Pertumbuhan modal baru menguntungkan perusahaan lokal: Susantono
Berita terkait: UMKM, sektor industri sebagai sumber pertumbuhan ekonomi 2023: Menteri
Berita terkait: Perbankan jangan abaikan usaha kecil: Jokowi

Diterjemahkan oleh: Kundum KR, Fathli Ruhman
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2023