POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Mengapa menaikkan PPKM dapat membantu pemulihan industri olahraga

Mengapa menaikkan PPKM dapat membantu pemulihan industri olahraga

Sehari menjelang malam tahun baru, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan keputusan pemerintahnya untuk mencabut penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Ia mengatakan di Istana Merdeka ini tidak akan ada lagi pembatasan aktivitas dan pergerakan masyarakat, mengingat herd immunity di kalangan masyarakat Indonesia mencapai 98,5 persen pada Juli 2022.

Namun, dia meminta semua pihak tetap waspada dan waspada untuk mencegah penularan COVID-19 jenis baru dan peningkatan jumlah infeksi di masa mendatang.

Keputusan itu melegakan semua pihak. Langkah mengembalikan aktivitas sehari-hari masyarakat di segala sektor ke level “normal” atau pra-pandemi, termasuk penyelenggaraan event olahraga yang digelar tanpa penonton dalam beberapa tahun terakhir, merupakan angin segar.

Keputusan tersebut diambil tidak hanya untuk memperbolehkan penonton kembali berduyun-duyun ke stadion untuk menghidupkan kembali pertandingan, tetapi juga untuk mendorong kebangkitan kegiatan ekonomi terkait pelaksanaannya.

Misalnya, dapat meningkatkan permintaan baik pengusaha besar maupun kecil yang bergerak di bidang produksi pakaian, penjualan tiket, usaha makanan dan minuman, serta penjualan merchandise.

Tidak sulit membayangkan jika pertandingan bisa disaksikan secara langsung oleh banyak orang seperti sebelum pandemi COVID-19, akan ada efek riak yang sangat besar bagi perekonomian masyarakat.

Penyelenggaraan pesta olahraga berpotensi menghidupkan kembali kegiatan ekonomi di berbagai sektor yang sempat lumpuh sekitar tiga tahun lalu akibat terbatasnya ruang gerak masyarakat.

Kembali normal pada tahun 2023

Di belahan dunia lain, antusiasme terhadap acara olahraga telah bangkit kembali beberapa waktu lalu. Dan itu berdampak positif pada industri lain yang terkait dengan olahraga, misalnya perusahaan penyiaran dan sponsor.

Survei Olahraga Global yang dilakukan pada tahun 2022 menemukan bahwa 56 persen orang di seluruh dunia sangat antusias menonton acara olahraga – naik dari 43 persen dua tahun sebelumnya.

READ  Indonesia berdiri kokoh dalam agenda ekonomi G20

Kebangkitan industri olahraga juga diharapkan dapat memitigasi dampak resesi global yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2023.

Berdasarkan laporan Global Sports Outlook 2023 yang diterbitkan oleh lembaga keuangan terkemuka AS Fitch Ratings, diperkirakan nilai ekonomi industri olahraga akan kembali ke level pra-pandemi yang “normal” tahun ini.

Meskipun resesi global dapat mengurangi penjualan tiket, lembaga keuangan memperkirakan bahwa hal itu tidak akan mempengaruhi nilai kontrak sponsor dan hak siar secara signifikan.

Selain itu, Fitch Ratings mencatat bahwa industri olahraga secara umum berkinerja baik sepanjang tahun 2022.

Dari sisi lain, terselenggaranya event olahraga besar nasional dan internasional secara langsung dapat membawa kebangkitan sektor lain, seperti pariwisata.

Dampak turnamen terhadap sektor pariwisata dapat dilihat melalui peningkatan tingkat hunian hotel dan pemesanan tiket transportasi.

Orang tidak perlu berpikir lebih dari dampak besar dari tiket yang dijual di tempat berbeda yang dipilih untuk kompetisi internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2023.

Sebut saja Pertamina Mandalika International Street Circuit yang akan digelar di MotoGP, Istora Gelora Bung Karno untuk Indonesia Open BWF World Tour Super 1000, serta stadion di enam kota yang akan menjadi tuan rumah FIFA U-20 World Cup. .

Kehadiran penonton di stadion juga akan menjadi peluang untuk mempromosikan pengembangan pariwisata olahraga yang dapat memberikan efek pengganda yang lebih besar pada sektor pariwisata, olahraga, dan ekonomi.

Bahkan, Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) baru-baru ini mencatat bahwa pariwisata olahraga adalah salah satu sektor pariwisata yang tumbuh paling cepat.

Perlu mengurangi orgasme

Bisnis perjalanan global telah berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir. Menurut data UNWTO, tercatat 1,5 miliar kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019.

READ  2021: Ekonomi digital Indonesia semakin besar, belum tentu lebih baik - Teknologi

Sementara itu, ketika sebagian besar negara menerapkan pembatasan perjalanan akibat pandemi COVID-19, organisasi internasional itu menemukan bahwa jumlah kedatangan pada 2020 dan 2021 masing-masing turun menjadi 406 juta dan 429 juta.

Namun, UNWTO memperkirakan bahwa kedatangan dapat meningkat hingga 65 persen dari tingkat pra-pandemi pada akhir tahun 2022.

Bangkitnya kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2022 antara lain didukung oleh terselenggaranya beberapa event olahraga internasional, misalnya SEA Games 2021/31 di Hanoi, Vietnam, pada 12-23 Mei 2022.

Departemen Pariwisata Hanoi menyatakan bahwa Olimpiade tersebut membantu menarik sekitar 700.000 turis domestik dan 31.448 turis asing, meskipun negara tuan rumah tidak sepenuhnya melonggarkan pembatasan perjalanan pada saat itu.

Penyelenggaraan Piala Dunia Qatar 2022 juga berhasil menyedot banyak pengunjung.

Menurut FIFA, 2,95 juta tiket terjual selama piala. Angka tersebut melampaui jumlah tiket yang terjual selama Piala Dunia 2018 di Rusia yang berjumlah 2,4 juta.

Apalagi, pertandingan penyisihan grup antara Argentina dan Meksiko dihadiri oleh 88.966 penonton, menjadikannya pertandingan Piala Dunia yang paling banyak disaksikan penggemar di stadion sejak Piala Dunia 1994.

Rekor tersebut tercipta di saat pandemi belum juga usai.

Oleh karena itu, mengakhiri PPKM bisa menjadi pembuka bagi penyelenggaraan event olahraga yang lebih semarak dan menggembirakan.

Selain membuat kompetisi olahraga semakin menarik, akan meningkatkan nilai ekonomi industri olahraga dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Pembatalan PPKM akan meningkatkan permintaan alat olahraga dan berbagai layanan penunjang penyelenggaraan event olahraga.

Penyelenggaraan banyak event olahraga global, seperti Kejuaraan Eropa 2020 dan Piala Dunia 2022, tampaknya mengindikasikan bahwa kehidupan mulai kembali ke masa “normal” pra-pandemi.

Namun, sebagaimana ditegaskan Presiden Widodo, kita harus tetap waspada dan berhati-hati.

READ  Pemimpin Indonesia reshuffle kabinet di tengah kenaikan harga pangan

Sehingga, euforia menonton pertandingan tidak boleh berlebihan untuk menekan penambahan kasus COVID-19.

Oleh karena itu, kembalinya kerumunan besar ke stadion harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat serta peningkatan keamanan untuk keselamatan setiap orang yang menghadiri dan menjalankan turnamen olahraga.

Berita Terkait: Gubernur menyoroti pembatalan PPKM sebagai perubahan yang baik bagi Kepri
Berita Terkait: Kementerian: Darurat COVID masih berlaku meski PPKM dibatalkan